Suriah Hancur Lebur, Rusia Tuduh Amerika Bersekutu dengan Al-Qaeda

VIVA Militer: Milisi Al-Qaeda
Sumber :
  • Eurasia Review

VIVA – Sikap Rusia dalam melihat situasi yang memanas di Suriah menjadi sorotan. Setelah menarik pasukannya dari negara tersebut, rezim Vladimir Putin menuduh bahwa Amerika Serikat (AS) sebagai dalang di balik serangan pemberontak.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, membeberkan laporan yang diterima pihaknya bahwa Amerika kemungkinan besar bersekutu dengan kelompok teroris Al-Qaeda.

Menurut Lavrov, hasil dari afiliasi Amerika dengan Al-Qaeda melahirkan rencana besar untuk melancarkan serangan masif untuk di Suriah. Dengan target, menggulingkan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.

Lavrov juga menyebut bahwa Amerika tidak sendirian. Sekutu terkuat Paman Sam, Inggris, juga disebut Lavrov ikut ambil bagian dalam persekutuan dengan Al-Qaeda.

VIVA Militer: Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov

Photo :
  • Reuters

"Rusia mendapat laporan bahwa AS dan Inggris mungkin terlibat dalam mendukung militan yang berafiliasi dengan al-Qaeda, yang saat ini sedang melakukan serangan di Suriah, ujar Lavrov dikutip VIVA Militer dari Russia Today.

Faktor utama munculnya laporan tersebut adalah kelompok pemberontak Suriah, Hay'at Tahrir al-Sham (HTS) yang memimpin serangan di Suriah, dan milisi Jabhat al-Nusra, yang juga berafiliasi dengan Al-Qaeda.

Pernyataan Lavrov diungkap di depan jurnalis asal Amerika, Tucker Carlson. Diplomat Rusia itu mengungkap pihak yang mendukung pemberontak Suriah, dan menyebutnya sebagai konflik yang rumit.

"Ya, kami punya beberapa informasi. Informasi yang beredar dan sudah menjadi domain publik, menyebutkan, antara lain, Amerika, Inggris. Ini permainan yang rumit. Banyak aktor yang terlibat," kata Lavrov.

VIVA Militer: Milisi Al-Qaeda

Photo :
  • Agence France-Presse

"Itulah yang dilakukan Amerika di wilayah timur Suriah. Saat mereka melatih beberapa separatis Kurdi dengan menggunakan keuntungan dari penjualan minyak dan gandum, sumber daya yang mereka kuasai," ucapnya.

Meski demikian, pernyataan Lavrov dianggap cukup aneh. Sebab, Amerika dan sekutunya menganggap Al-Qaeda sebagai organisasi teroris yang sangat berbahaya.

Militer Amerika Serikat bahkan sampai mengerahkan pasukannya ke Afghanistan, untuk menghabisi kelompok Al-Qaeda pimpinan Osama bin Laden. Hal itu adalah buntut dari serangan gedung World Trade Center (WTC) di New York, 9 September 2001.