Israel Babak Belur Dibombardir Ratusan Rudal, Hamas: Selamat Iran!
- REUTERS/Mohammed Salem
VIVA – Serangan besar-besaran pasukan elite Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) kembali mengejutkan Israel. Rezim Ayatollah Khamenei lagi-lagi membuktikan kekuatannya kepada negeri zionis.
VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, serangan yang menyasar wilayah Negev dan Tel Aviv tersebut hdiyakini adalah respons Iran atas pembunuhan Brigadir Jenderal Abbas Nilforoushan.
Wakil Komandan Operasi IRGC itu tewas di Beirut pada 27 September 2024, bersama dengan Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah.
Keduanya meregang nyawa saat seranga udara menghantam bangunan di daerah Dahieh, Distrik Baabda, wilayah selatan Beirut, Lebanon.
Aksi militer Iran tersebut mengundak reaksi positif dari Hamas Palestina, yang merupakan salah satu sekutu utama Negeri Mullah di Timur Tengah.
Lewat pernyataan resminya, Hamas menyatakan jika tindakan yang dilakukan Korps Garda Revolusi Islam Iran adalah aksi kepahlawanan.
Organisasi perlawanan rakyat Palestina itu paham betul jika serangan ini tidah hanya tidak ditujukan untuk membalas kematian Nilforoushan dan Nasrallah. Tetapi juga buat pimpinan Hamas, Ismail Haniyeh.
"Kami mengucapkan selamat atas peluncuran roket heroik yang dilakukan oleh Korps Garda Revolusi Islam Iran, terhadap sebagian besar wilayah pendudukan kami," bunyi pernyataan Hamas dikutip VIVA Militer dari Reuters.
"Sebagai tanggapan atas kejahatan pendudukan yang terus berlanjut terhadap rakyat di wilayah kami, dan sebagai pembalasan atas darah para martir heroik bangsa kami," lanjut pernyataan tersebut.
Tak hanya Hamas yang menyambut kehancuran Israek dengan gegap gempita, namun juga para warga sipil Jalur Gaza, Palestina.
'Warga Palestina di Jalur Gaza, yang terjebak dalam perang dengan Israel selama hampir setahun, bersuka cita saat menyaksikan puluhan roket yang menuju Israel," ujar seorang saksi yang tidak dijelaskan identitasnya.
"Beberapa roket jatuh di daerah kantong Palestina setelah dicegat oleh kubah besi Israel, tetapi tidak menimbulkan korban jiwa," katanya dikutip VIVA Militer dari News18.