Rudal Amerika Hantam Pos Komando Drone, Puluhan Tentara Rusia Mati Mengenaskan
- youtube.com
VIVA – Militer Ukraina kembali melanjutkan serangannya di Oblast (Provinsi) Kursk, Rusia. Kali ini, sasaran serangannya adalah pos komando pesawat tanpa awak (drone) militer Rusia, Kamis 22 Agustus 2024.
Posisi pos komando drone Rusia sebelumnya dilaporkan oleh unit intelijen tempur militer Ukraina, sebelum serangan diluncurkan sekitar pukul 16.00 waktu setempat.
Dalam laporan yang dilansir VIVA Militer dari Defense Express, militer Ukraina menggunakan rudal berpemandu presisi GBU-39 buatan Amerika Serikat (AS) untuk menggempur target tersebut.
Komandan Angkatan Udara Ukraina, Letnan Jenderal Mykola Oleshchuk, mempublikasikan video lewat saluran Telegram pribadinya.
Menurut keterangan Oleshchuk, sejumlah peralatan perang elektronik, kendaraan lapis baja dan bangunan pos komando dipastikan hancur.
Tak hanya itu, sekutar 40 orang tentara Rusia juga tewas akibat serangan tersebut. Laporan lain juga mencatat, 10 unit baterai artileri pasukan Vladimir Putin juga dieliminasi.
Memasuki hari ke-16 operasi lintas perbatasan, militer Ukraina diklaim sudah merebut 93 desa di wilayah Kursk termasuk kota Sudzha.
Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Ukrainska Pravda, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi, menyatakan jika pasukannya telah menguasai 1.260 kilometer persegi wilayah Kursk.
Sebagai informasi, rudal berpemandu presisi GBU-39 adalah senjata yang diproduksi oleh perusahaan dirgantara AS, Boeing, sejak 2006.
Selain digunakan oleh militer Ukraina, senjata Amerika ini juga digunakan oleh tentara Isral dalam agresi brutalnya di Jalur Gaza, Palestina.