Tendang Balik Tentara Ukraina dari Kursk, Militer Rusia Bentuk Pasukan Tempur 3 Front

VIVA Militer: Pasukan khusus militer Rusia
Sumber :
  • defenceconnect.com.au

VIVA – Kementerian Pertahanan Rusia membentuk pasukan tempur terbaru yang akan ditempatkan di sepanjang perbatasan. Pembentukan unit militer ini tak lepas dari semakin gencarnya serangan Ukraina di Oblast (Provinsi) Kursk.

Menurut informasi yang dilansir VIVA Militer dari Kyiv Independent, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU), Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi, menyatakan bahwa pasukannya telah menguasai 93 desa di wilayah Kursk.

Tak hanya itu, mantan Kepala Staf Angkatan Darat Ukraina itu juga mengklaim jika anak buahnya telah bergerak maju sejauh 18 hingga 21 mil (28-35 kilometer).

VIVA Militer melaporkan dalam berita Selasa 20 Agustus 2024, sekitar 3.000 tentara Rusia dikabarkan telah terkepung di tiga desa dekat Sungai Seym. 

VIVA Militer: Menteri Pertahanan Rusia, Andrei Belusov

Photo :
  • heraldchronicle.com

Situasi ini terjadi setelah unit militer Ukraina menghancurkan tiga jembatan yang menjadi akses utama, termasuk jembatan ponton yang dibangun oleh pasukan Rusia.

Menteri Pertahanan Rusia, Andrei Belusov, mengonfirmasi pembentukan pasukan tempur terbaru yang akan ditempatkan di tiga wilayah perbatasan. Unit terbaru militer Rusia akan ditempatkan di Oblast Belgorod, Bryansk dan termasuk Kursk.

Belusov sendiri akan memipin dewan koordinasi pasukan tersebut. Sementara sebagai wakilnya, Belusov menunjuk Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Kolonel Jenderal Yunis Bek-Yekurov.
 
"Kementerian (Pertahanan Rusia) telah menugaskan pejabat yang bertanggung jawab atas tugas dewan tertentu," ucap Belusov dikutip VIVA Militer dari Ukrainska Pravda.

VIVA Militer: Pasukan khusus militer Rusia

Photo :
  • youtube.com

"Jika tidak mungkin menyelesaikan masalah di tingkat mereka (tepat waktu), informasinya disampaikan kepada saya secara pribadi, dan saya akan memutuskan," katanya.

Sementara itu, sejumlah pejabat Kementerian Pertahanan Rusia lainnya akan mengelola logistik, dukungan teknis militer, evakuasi warga sipil, koordinasi antar lembaga, medis, dan perlindungan dari serangan pesawat tanpa awak.