Jenderal Hagari Bantah Serangan ke Iran, Haniyeh Benar Mati Dibunuh Intel Israel?
- abcnews.go.com
VIVA – Dinas Intelijen Israel, Mossad, diyakini berada di balik kematian Kepala Biro Politik Hamas Palestina, Ismail Haniyeh.
Dugaan ini semakin kuat setelah militer Israel mengaku tidak melancarkan serangan di Timur Tengah selain di Lebanon.
VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, dua orang sumber yang identitasnya dirahasiakan mengatakan bahwa Haniyeh tewas oleh ledakan bom yang dipasang di bawah tempat tidurnya.
Pernyataan kedua sumber itu seakan membantah informasi yang menyebut jika Haniyeh meninggal dunia akibat serangan pesawat tanpa awak (drone) militer Israel.
Selain itu, dua media raksasa Amerika Serikat (AS), The New York Times dan Axios, juga mengonfirmasi kabar itu.
Kedua media meyakini jika agen Mossad lah yang memasang bom di kediaman pemerintah Iran yang ditempati Haniyeh.
Agen Mossad yang ditempatkan di Tehran diyakini telah menanam bom dengan teknologi canggih, yang diledakkan dari jarak jauh saat menerima informasi Haniyeh berada di kamarnya.
Kemungkinan Mossad sebagai dalang pembunuhan Haniyeh semakin menguat, tatkala Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Laksaman Muda Daniel Hagari, mengungkap fakta lain.
Menurut Hagari, komando militer Israel tidak menginstruksikan serangan di wilayah Timur Tengah, dalam hal ini di Iran. Kecuali, aksi yang digelar di Beirut, Lebanon.
"Tidak ada serangan udara atau rudal Israel di Timur Tengah pada Selasa malam selain satu di Beirut," ucap Hagari dilansir VIVA Militer dari Shafaq News.
Di sisi lain, Israel tidak memberi tahu AS atau sekutu lainnya sebelum pembunuhan Haniyeh.
Akan tetapi, sejumlah pejabat Israel memberi pengarahan kepada pemerintah Amerika tentang rincian operasi pada Rabu malam.