Rafa Salamah, Karyawan Sekolah yang Menjelma Jadi Pentolan Pasukan Tempur Hamas
- middleeastmonitor.com
VIVA – Nama Rafa Salamah menyeruak setelah diklaim militer Israel terbunuh dalam serangan udara di zona kemanusiaan Al-Mawasi, Jalur Gaza, Palestina, Sabtu 13 Juli 2024.
VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, serangan tentara Israel ke wilayah Al-Mawasi menewaskan 90 warga sipil Gaza.
Pada awalnya, serangan tersebut diyakini telah menewaskan Komandan Brigade Izz ad-Din al-Qassam, Mohammed Deif.
Namun demikian, sehari pasca membombardir Al-Mawasi militer Israel mencabut klaim jika aksinya telah menghabisi Deif. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Hamas jika pimpinannya dalam kondisi baik dan masih mengendalikan operasi Hamas Palestina di Jalur Gaza.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan dinas intelijen dalam negeri Israel, Shin Bet, juga menyatakan jika yang tewas dalam serangan itu bukan Deif, melainkan Salamah.
Rumah Salamah yang sudah dipantau militer Israel selama berminggu-minggu, menjadi salah satu sasaran utama dalam serangan udara di Al-Mawasi.
Observasi terhadap kediaman Salamah bukan tanpa alasan. Ia dituduh sebagai dalang sejumlah serangan Hamas terhadap militer Israel.
Beberapa di antaranya adalah Operasi Omar Tabash pada 2005, penangkapan tentara Israel, Sersan Satu Gilad Shalit, pada 2006, dan Operasi Ahmed Abu Tahoun pada 2007.
Siapa sangka, jauh sebelum bergabung dengan Brigade al-Qassam Hamas Salamah hanyalah seorang pegawai di sebuah sekoah di daerah Khan Younis.
Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari The New Arab, Salamah memilih bergabung dengan Hamas setelah keluarganya termasuk sang ibu, dibantai tentara Israel.
Di sisi lain, seorang paman Salamah yang diketahui bernama Jawad Abu Shamala adalah anggota Biro Politik Hamas.
Di mana, Shamala dilaporkan sangat dekat dengan pemimpin Hamas, Yahya Sinwar. Pada 2021 lalu, Salamah sempat lolos dari maut setelah tentara Israel menghancurkan rumahnya di Gaza.