Gerogoti Kekuatan Amerika, China Rekrut Lusinan Pilot Tempur Top Negara Barat

VIVA Militer: Skuadron jet tempur kapal induk militer China
Sumber :
  • insider.com

VIVA – Demi meningkatkan kemampuan personelnya di sektor udara, Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) diklaim telah merekrut sejumlah mantan prajurit negara-negara Barat. China membajak para mantan pilot tempur top militer, untuk menjadi instruktur di negaranya.

Dalam laporan yang dilansir VIVA Militer dari Newsweek, Tiongkok menggunakan jasa perusahaan swasta yang berbasis di negaranya dan Afrika Selatan, dalam perekrutan tersebut.

Perusahaan tersebut membuka lowongan pekerjaan bagi mantan anggota militer, yang pernah bertugas aktif sebagai pilot jet tempur, insiyur penerbangan hingga operasi udara militer Amerika Serikat (AS) dan sekutunya dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Informasi ini diungkap oleh badan intelijen lima negara yakni Amerika, Australia, Inggris, Kanada dan Selandia Baru, yang disebut dengan Five Eyes.

VIVA Militer: Kapal induk USS John C. Stennis (CVN-74) militer Amerika Serikat

Photo :
  • insider.com

Menurut Kantor Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat (DNI), langkah yang diambil militer China adalah bukti kekurangan kemampuan para pilot tempurnya. Terutama, bagi para penerbang dengan basis peluncuran kapal induk.

"Untuk mengatasi kekurangan mereka, Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) secara agresif merekrut talenta militer Barat untuk melatih para penerbang mereka," bunyi pernyataan Kantor Direktur Intelijen Nasional AS.

Lebih lanjut badan tersebut juga menyatakan, militer China tidak hanya mendapatkan keuntungan meningkatkan kemampuan tempur udara.

Tetapi, memiliki kesempatan perencanaan operasi militer di masa depan dan menghadapi siasat militer Amerika dan negara-negara NATO dengan lebih baik. Tentunya, berdasarkan informasi yang dibocorkan oleh para rekrutan.

VIVA Militer: Skuadron jet tempur kapal induk militer China

Photo :
  • usni.org

"Memburu keahlian militer Barat memungkinkan PLA untuk meningkatkan kemampuan udaranya, meningkatkan perencanaan operasi di masa depan, dan melawan strategi militer Barat dengan lebih baik," kata Kantor Direktur Intelijen Nasional AS.

"Di tangan Tiongkok, pengetahuan ini mengancam keselamatan personel militer dan keamanan nasional negara asal mereka" lanjut pernyataan tersebut.

Angkatan Udara AS (US Air Force) dikabarkan telah memberikan peringatan kepada personel aktif dan mantan prajurit, untuk berhati-hati terhadap segala bentuk tawaran yang berkaitan dengan militer China.

Pada 2022 lalu, Kementerian Pertahanan Inggris memastikan sebanyak 30 mantan pilot tempur Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF) direkrut oleh China sebagai instruktur penerbang.