Siasat Amerika Seret Negara Asia Tenggara dalam Perang Lawan China

VIVA Militer: Armada ke-7 Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy)
Sumber :
  • navy.mil

VIVA  – Sadar akan potensi pecahnya perang di kawasan Indo-Pasifik, khususnya di Laut China Selatan, militer Amerika Serikat (AS) terus berupaya untuk menghimpun kekuatannya. Sebab faktanya, Paman Sam harus berhadapan dengan China sebagai kekuatan Asia.

Seperti yang diketahui, ketegangan di Laut China Selatan sudah berlangsung setidaknya dalam lima tahun terakhir. Ambisi China untuk menguasai pulau-pulau di perairan tersebut, mendapat respons keras dari banyak negara.

Armada tempur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) kerap menunjukkan taringnya di kawasan tersebut. Hal ini seiring dengan peningkatan teknologi alat utama sistem persenjataan militer China, yang melesat menyaingi kepunyaan AS.

Tak cuma itu, China juga memiliki ambisi besar untuk menyatukan kembali seluruh wilayahnya. Dengan semangat One China (Satu China), rezim Xi Jinping ingin mencaplok Taiwan kembali dalam kedaulatannya.

VIVA Militer: Pasukan militer Amerika Serikat di Filipina

Photo :
  • defensenews.com

Ambisi itu jelas ditentang Taiwan. Dengan bantuan Amerika, Taiwan berupaya keras untuk meningkatkan kekuatan perangnya, meskipun pada faktanya tidak akan mampu membendung kehebatan China.

Yang terbaru, Amerika kembali mengatur strategi untuk menghadapi kemungkinan pecahnya konflik Laut China Selatan atau Taiwan.

Dalam laporan yang dilansir VIVA Militer dari Indo-Pacific Defense Forum (IPDF), Angkatan Bersenjata AS (US Armed Forces) menggelar latihan gabungan bersama militer Australia dan Filipina dengan tajuk Balikatan 2024.

Filipina yang merupakan satu-satunya negara Asia Tenggara dalam latihan tersebut, menerima ajakan Amerika untuk mempertahankan kedaulatannya dari pencaplokan militer China di Laut China Selatan.

VIVA Militer: Armada Angkatan Laut China (PLAN) di Laut China Selatan

Photo :
  • Twitter/@Scs_Connect

Memang, faktanya sejumlah kapal perang China kerap bersitegang dengan armada militer Filipina di wilayah tersebut. Bahkan sejak 2016 lalu, pasukan China melakukan konfrontasi langsung dengan kapal-kapal Filipina.

Militer Amerika mengklaim, tujuan latihan ini adalah agar koordinasi kekuatan yang bersatu antar negara, untuk bersiap menghadapi segala kemungkinan dan mencerminkan konsep pencegahan terpadu terhadap semua ancaman.