Puluhan Tentara Rusia Jadi Mayat Dihantam Roket Amerika
- dailymail.co.uk
VIVA – Nasib nahas menimpa puluhan tentara Rusia di wilayah Trudivskoye, Republik Rakyat Donetsk (DPR), yang tewas usai serangan militer Ukraina, Rabu 21 Februari 2024. Kematian puluhan prajurit ini menyudutkan nama seorang jenderal Rusia.
Puluhan mayat tentara Rusia bergelimpangan di atas sebidang tanah yang terlihat gompal, pasca serangan roket tentara Ukraina.
Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari Daily Mail, sebelum tewas mereka tengah berbaris dalam formasi, dan menjalani inspeksi.
Perintah inspeksi datang dari Komandan Angkatan Darat ke-29 Distrik Militer Timur Angkatan Bersenjata Rusia (VSRF), Mayor Jenderal Oleg Moiseev.
Akibatnya, Mosieev menjadi sasaran kritik publik karena dianggap tak becus memimpin pasukan. Sebab, para prajurit yang tengah bersiaga, justru diperintahkan untuk berbaris.
Sementara, militer Ukraina memiliki data intelijen yang akurat dan mengetahui jika Moiseev menginstruksikan pasukannya untuk membentuk formasi. Seketika, serangan pun pecah.
Dalam insiden mematikan itu, 65 tentara Rusia tewas. Seluruh korban merupakan anggota Brigade Garda Senapan Bermotor ke-36 Angkatan Darat Rusia (SV)
Sementara itu, Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) diketahui melancarkan serangan dengan menggunakan M142 HIMARS (Sistem Artileri Roket Mobilitas Tinggi) buatan Amerika Serikat.
Sebuah video berdurasi 1 menit 47 menunjukkan pemandangan mengerikan. Rekaman itu yang dibuat oleh seorang tentara Rusia yang selamat, menunjukkan mayat rekan-rekannya yang bergelimpangan.
Kondisi mayat puluhan mayat prajurit militer Rusia sangat mengenaskan. Luka bakar menghanguskan tubuh mereka, akibat ledakan roket buatan perusahaan Lockheed Martin itu.