Dugaan Baru, Inggris Biang Kerok yang Bunuh 65 Tentara Ukraina dalam Pesawat?

VIVA Militer: Bangkai pesawat Ilyushin Il-76 militer Rusia
Sumber :
  • reuters.com

VIVA – Sebuah analisa baru terkait jatuhnya pesawat angkut Ilyushin Il-76, diungkap oleh analis militer terkemuka Rusia, Alexei Leonkov. Leonkov secara mengejutkan menuding Inggris yang menjadi dalang terjadinya insiden tersebut.

VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, pesawat Il-76 militer Rusia jatuh di dekat desa Yablonovo, Belgorod, Rabu 24 Januari 2024.

Selain menewaskan enam tentara Rusia yang menjadi awak pesawat, kecelakaan itu juga merenggut nyawa 65 orang tentara Ukraina yang menjadi tawanan perang (PoW) beserta tiga orang pendamping tahanan.

Ketua Komite Pertahanan Negara Duma, Kolonel Jenderal Andrey Kartapolov, jadi yang pertama kali menduga jika kecelakaan itu sengaja dibuat oleh militer Ukraina.

VIVA Militer: Ledakan pesawat militer Rusia Il-76 usai jatuh di Belgorod

Photo :
  • aljazeera.com

Dugaan Kartapolov adalah pasukan Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) menggunakan rudal MIM-104 Patriot yang dipasok Amerika Serikat (AS), atau rudal IRIS-T yang dikirim oleh Jerman.

Apa yang diungkap Kartapolov ternyata sama dengan laporan Wakil Deputi Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanski.

Polyanski bahkan membongkar data dan fakta hasil investigasi kecelakaan, di depan Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). 

Ia memastikan, jika sampai terbukti di antara kedua rudal Patriot atau IRIS-T yang digunakan untuk menembak pesawat, maka Amerika atau Jerman akan terlibat dalam kejahatan perang.

VIVA Militer: Bangkai pesawat Ilyushin Il-76 militer Rusia

Photo :
  • X/@MyLordBebo

"Semua data yang tersedia saat ini menunjukkan adanya kejahatan yang disengaja dan direncanakan," ucap Polyanski.

"Pemimpin Ukraina sangat menyadari rute dan sarana yang digunakan tentara (Ukraina) untuk diangkut ke titik pertukaran yang disepakati," katanya dilnasir VIVA Militer dari Russia Today.

Berbeda dengan Kartapolov dan Polyansky, Leonkov justru meyakini jika Inggris adalah negara yang berada di balik kecelakaan pesawat Il-76 militer Rusia.

"Saya kira pesawat yang ditembak jatuh itu adalah tindakan terencana dan terencana yang disiapkan oleh Inggris," ujar Leonkov dikutip VIVA Militer dari Newsweek.

VIVA Militer: Bangkai pesawat Ilyushin Il-76 militer Rusia

Photo :
  • reuters.com

Apa yang dilontarkan Leonkov cukup beralasan. Sebab dalam pandangannya, sejumlah narasi kebencian diucapkan sejumlah pejabat Inggris dalam setiap kesempatan.

Sasarannya adalah menjadikan Inggris sebagai negara Eropa terdepan yang mendesak Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), untuk melawan Rusia.

"Pidato-pidato penuh permusuhan dari Inggris terkait dengan fakta bahwa mereka telah mempelopori front NATO Eropa melawan Rusia," kata Leonkov melanjutkan.

"Artinya, mereka berperilaku seperti komandan. Mereka memberitahu semua orang ke mana harus pergi, menyuruh Jerman untuk memberikan rudal kepada Ukraina dan sebagainya," ucapnya.

VIVA Militer: Bangkai pesawat Ilyushin Il-76 militer Rusia

Photo :
  • X/@MyLordBebo

Terkait insiden jatuhnya pesawat Il-76 militer Rusia, Leonkov mengatakan jika Inggris dengan sengaja menekan mitranya di Uni Eropa yang tidak sepakat dengan keinginannya.

"Orang Ukraina tidak bisa melakukannya sendiri. (Inggris) memberikan tekanan pada mitra Eropa yang tidak setuju dengan mereka. Seperti Jerman, yang enggan memberikan rudal Taurus kepada Ukraina," ujar Leonkov.

“Maka Inggris merancang bencana ini. Sebut saja, dengan menggunakan salah satu sistem persenjataan Ukraina, yang dipasok dari negara-negara NATO,” katanya.