Ngamuk, Amerika Bakal Bombardir Milisi Houthi dari Laut Merah
- usni.org
VIVA – Departemen Pertahanan Amerika Serikat (DoD) tengah berpikir keras untuk merespons serangan rudal yang kerap dilancarkan milisi Houthi ke kapal perang AS dan kapal komersial, di Laut Merah.
Dilansir VIVA Militer dari media Israel, Yedioth Ahronoth, Departemen Pertahanan AS berencana akan menggempur balik milisi Houthi yang memasang blokade terhadap kapal-kapal Israel.
Seperti yang diketahui, milisi Houthi mengancam akan menyerang setiap kapal yang melintas dari atau menuju Israel, dengan tujuan untuk menghentikan agresi di Gaza, Palestina.
Seperti yang diketahui, Houthi sempat membajak kapal kargo milik pengusaha Israel, Galaxy Leader, pada 19 November 2023 lalu.
Tak hanya itu, pemberontak yang berbasis di Yaman tersebut juga menembak kapal tanker berbendera Norwegia, STRINDA, dan menyerang kapal perang AS, USS Carney (DDG-64) pada awal Desember 2023.
Dalam laporan lain yang dikutip VIVA Militer dari Politico, hal tersebut dan desakan rezim Benjamin Netanyahu yang melandasi sikap AS untuk segera merespons serangan milisi Houthi.
Sebagai langkah awal, militer Amerika Serikat telah memindahkan armada tempur yang dipimpin kapal induk USS Dwight D. Eisenhower (CVN-69) ke Teluk Aden, yang terletak dengan Laut Merah.
Pasca serangan pasukan Hamas Palestina ke Israel pada 7 Oktober 2023, kapal induk USS Dwight D. Eisenhower sempat dikirim ke Teluk Persia, dengan tujuan menghalangi Iran dan proksinya.
Tak cuma itu, militer Amerika Serikat juga telah mengerahkan kapal induk lainnya, USS Gerald R. Ford (CVN-7) ke Laut Mediterania, juga pada awal Oktober 2023.
Saat ini lusinan kapal perang Angkatan Laut AS (US Navy) berada di wilayah yang berada dekat dengan Laut Merah. 12 kapal tersebar di Laut Merah, Laut Arab dan Teluk Persia. Sementara tujuh kapal perang lainnya berada di Laut Mediterania.
Menteri Pertahanan AS, Jenderal (Purn.) Lloyd Austin dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata AS, Jenderal Charles Brown, dijadwalkan akan terbang ke Israel, Senin 18 Desember 2023.
Kedatangan kedua jenderal Amerika itu juga akan mendatangi Bahrain dan Qatar untuk membahas respons, terkait ancaman Houthi.