Armada Amerika dan Sekutu Main Keroyok di Laut Merah, Jenderal Reza: Itu Tindakan Bodoh!
- iranintl.com
VIVA – Serangan rudal-rudal milisi Houthi ke kapal -kapal asing yang melintas di Laut Merah, membuat Amerika Serikat (AS) gerah. Israel bahkan mendesak agar segera membentuk satuan tugas maritim, untuk mengamankan perairan tersebut.
Aksi pemberontak yang berbasis di Yaman itu sempat mengancam kapal perusak USS Carney (DDG-64), milik Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy), Minggu 3 Desember 2023.
Dengan menggunakan pesawat tanpa awak (drone), milisi Houthi menyerang kapal pembawa rudal jelajah BGM-104 Tomahawk.
Tak hanya itu, pasukan pemberontak pimpinan Abdul Malik al-Houthi itu sempat membajak kapal kargo berbendera Bahama milik pengusaha Israel, Galaxy Leader, Minggu 19 November 2023.
Kemudian, milisi Houthi juga menghancurkan kapal tanker berbendera Norwegia, STRINDA, yang tengah berada di utara Selat Bab al-Mandab yang menghubungkan Laut Merah dan Teluk Aden, Selasa 12 Desember 2023.
Berdasarkan fakta tersebut, Amerika berencana untuk membentuk satuan tugas (satgas) maritim multinasional, demi menjaga situasi dan keamanan di perairan Laut Merah. Hal ini juga yang didesak oleh Presiden Israel, Isaac Herzog.
Rencana AS dan Israel itu langsung direspons oleh Iran. Menteri Pertahanan Iran, Brigadir Jenderal Mohammad Reza Ashtiani, menegaskan tidak akan ada pihak asing yang mampu menjalankan rencana itu.
Tak basa-basi, Ashtiani memastikan Amerika dan negara-negara sekutunya akan menerima konsekuensi berat jika sampai berani menjalankan misi satuan tugas maritim multinasional di Laut Merah.
Sayangnya, Ashtiani tidak menjelaskan secara detail apa yang akan dilakukan Iran untuk menanggapi situasi tersebut jika benar-benar terjadi.
"Mereka (Amerika) pasti tidak akan melakukan hal seperti itu. Jika mereka melakukan tindakan bodoh seperti itu, mereka akan menghadapi masalah yang sangat besar," ucap Ashtiani dilansir VIVA Militer dari Middle East Monitor.
"Tidak ada seorang pun yang bisa mengambil tindakan di wilayah di mana kita mempunyai dominasi,'" katanya.
Pekan lalu, Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, mengabarkan jika pihaknya telah membicarakan rencana pembentukan satgas maritim multinasional di Washington.