Diam-diam Punya Senjata Nuklir, Hizbullah: Kami Tak Takut Amerika!

VIVA Militer: Rudal anti-kapal P-800 Oniks
Sumber :
  • Youtube

VIVA  – Kedatangan armada tempur militer Amerika Serikat (AS) ke Israel sejak awal Oktober 2023 lalu, dianggap sebagai ancaman tak hanya bagi pasukan Hamas Palestina. Tetapi juga bagi milisi Hizbullah Lebanom, yang berafiliasi dengan Republik Islam Iran.

Seperti yang diketahui, Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) menggerakkan kapal induk terbesar di dunia, USS Gerald R. Ford (CVN-78) beserta ribuan tentara ke Israel.

Tak hanya itu, akhir pekan lalu militer Amerika Serikat juga mengonfirmasi kedatangan kapal selam nuklit kelas Ohio yang sudah tiba di perairan Timur Tengah, dengan lokasi yang dirahasiakan.

Pergerakam armada tempur ke Timur Tengah, diklaim Amerika sebagai pencegah meluasnya konflik yang terjadi wilayah Gaza, Palestina. Sasaran AS adalah memotong dukungan Iran terhadap Hamas, Hizbullah dan Jihad Islam Palestina (PIJ).

VIVA Militer: Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah

Photo :
  • tehrantimes.com

Hal itu lah yang kemudian membuat para Hizbullah murka. Tak hanya dibuat geram dengan aksi genosida militer Israel terhadap sipil Palestina, Hizbullah menganggap kehadiran AS sebagai ancaman.

Dalam pidatonya pekan lalu, Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengancam akan menghancurkan kapal induk Amerika berikut armadanya.

"(Kapal perang AS di Mediterania) tidak membuat kami takut, dan tidak akan membuat kami takut. Kami telah mempersiapkan armada yang Anda ancam," ujar Nasrallah dikutip VIVA Militer dari The Jerusalem Post.

Ancaman Nasrallah dianggap bukan hanya gertakan semata. Menurut dua sumber anonim di Lebanon, nyali pemimpin faksi politik dan militer Syiah itu dikarenakan keberadaan senjata berkemampuan nuklir di pihaknya.

VIVA Militer: Rudal milisi Hizbullah Lebanon

Photo :
  • foreignpolicy.com

Senjata berkemampuan nuklir adalah rudal anti-kapal Yakhont atau P-800 Oniks buatan Rusia. Dengan kemampuan membawa hulu ledak termonuklir dengan jangkauan maksimal 600 kilometer, rudal Yakhont menjadi ancaman bagi AS dan Israel.

"Rudal anti-kapal Rusia yang kuat yang diperoleh Hizbullah, memberi mereka sarana untuk mewujudkan ancaman terselubung pemimpinnya terhadap kapal perang AS," kata seorang sumber anonim dari Lebanon

"Dan, itu menggarisbawahi risiko besar perang regional, ucap sumber yang diklaim mengetahui persenjataan kelompok tersebut.

Menurut sumber tersebut juga, jika Hizbullah terlibat langsung dengan menggunakan rudal Yakhont, maka dipastikan konflik regional akan bertambah besar.