Peran Rudal Rusia dan Korut di Balik Serangan Hamas Palestina ke Israel Terbongkar

VIVA Militer: Pejuang Hamas Palestina memakai rudal 9M133 Kornet buatan Rusia
Sumber :
  • defence-ua.com

VIVA – Serangan milisi Hamas Palestina yang dilancarkan ke Israel sebagai bagian dari Operasi Badai Al Aqsa, berhasil mengejutkan rezim Zionis. Serangan ribuan roket dan infiltrasi pasukan, seakan menampar wajah pemerintah Benjamin Netanyahu.

Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari The Times of Israel, hingga saat ini jumlah korban yang jatuh di pihak warga sipil dan militer Israel sudah mencapai sekitar 1.500 orang.

Sementara dalam serangan balasan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang dilancarkan dalam Operasi Pedang Besi (Operation Iron Swords), telah membunuh hampir 1.100 anggota Hamas dan warga sipil Palestina.

Iran diyakini sebagai salah satu negara yang berperan sebagai penyokong utama serangan Hamas Palestina, ke sejumlah wilayah Israel pada Sabtu 7 Oktober 2023. Meskipun, Negeri Mullah membantah kabar tersebut.

VIVA Militer: Roket Qassam-A pejuang Hamas Palestina

Photo :
  • bbc.com

Sekeras apapun Iran berkelit tak terlibat, rupanya bukti lain kembali muncul. Dikutip VIVA Militer dari Defense Express, sejumlah senjata yang digunakan pejuang Hamas Palestina diketahui adalah buatan Iran.

Sejumlah senjata buatan Iran yang ditemukan militer Israel adalah rudal Misagh-1, Fajr-3, Fajr-5 dan M302.

Iran tak sendirian, sejumlah senjata buatan Rusia juga menjadi andalan pasukan pimpinan Mohammed Deif dan Marwan Issa. Sejumlah senjata buatan Rusia seperti Peluru Kendali Anti Tank (ATGM) 9M133 Kornet hingga 9K32 Strela-2.

Kemudian, senjata buatan Korea Utara (Korut) juga terlacak militer Israel telah dipakai pejuang Hamas dalam serangan tersebut. Senjata buatan Korut adalah rudal ATGM Bulsae-2 hingga HT-16PGJ.

VIVA Militer: Pejuang Hamas Palestina memakai rudal Bulsae-2 buatan Korea Utara

Photo :
  • defence-ua.com

Yang menjadi pertanyaan besar, bagaimana pejuang Hamas Palestina mendapatkan senjata-senjata tersebut yang sampai sekarang belum diketahui asalnya. 

Walaupun militer Israel meyakini bahwa senjata-senjata itu merupakan hasil jaringan terowongan bawah tanah dan penyelundupan laut, yang menjadi sumber pasokan utama bagi pejuang Hamas Palestina.