Panglima Angkatan Udara Rusia Jenderal Surovikin Dicopot Putin
- rferl.org
VIVA – Presiden Rusia, Vladimir Putin, mencopot Jenderal Sergei Surovikin dari jabatannya sebagai Panglima Pasukan Dirgantara Rusia (VKS) sekaligus Panglima Angkatan Udara Rusia (VVS), Rabu 23 Agustus 2023.
Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari The New York Times, Surovikin diduga terkait dengan pemberontakan tentara bayaran Wagner Group yang terjadi pada 23 hingga 24 Juni 2023 lalu.
Sampai sekarang keberadaan Surovikin masih belum diketahui. Sementara, jenderal berkepala plontos itu terakhir kali tertangkap kamera saat mendesak konvoi tentara Wagner Group mundur, saat bergerak menuju Moskow.
Dalam laporan lain yang dikutip VIVA Militer dari The Moscow Times, beberapa hari kemudian Surovikin ditangkap, dengan tuduhan berafiliasi dengan Wagner Group.
Hingga berita ini diturunkan, Kementerian Pertahanan Rusia dan Kremlin belum memberikan pernyataan resmi terkait penangkapan Surovikin.
Posisi Surovikin sebagai Panglima Pasukan Dirgantara Rusia dan Panglima Angkatan Udara Rusia dikonfirmasi telah dipindahkan ke tangan Kolonel Jenderal Viktor Afzalov, yang sebelumnya menjadi wakil Surovikin.
Lahir di Novosibirsk 11 Oktober 1966, Surovikin adalah salah satu perwira militer Rusia yang kariernya mengkilap. Tercatat ia pernah menduduki sejumlah jabatan penting di Angkatan Bersenjata Federasi Rusia.
Diantaranya adalah Komandan Komando Distrik Militer Timur pada 2013, dengan pangkat Letnan Jenderal. Setelah itu, Surovikin kembali mendapatkan promosi menjadi Kolonel Jenderal dua bulan kemudian.
Dengan pangkat baru, Surovikin menduduki jabatan sebagai Pasukan Pengawal ke-20 Angkatan Bersenjata Federasi Rusia saat diterjunkan dalam Perang Saudara Suriah.
Setelah naik pangkat menjadi Jenderal pada 2021, Surovikin diyakini akan menjadi suksesor Jenderal Valery Gerasimov sebagai Kepala Staf Angkatan Bersenjata Federasi Rusia.
Saat invasi militer Rusia dilancarkan di Ukraina, Surovikin sempat didapuk sebagai Komandan Kelompok Pasukan Gabungan di zona Operasi Militer Khusus (NVO), menggantikan Kolonel Jenderal Gennady Zhidko.