Iran dalam Bahaya, Ribuan Marinir Amerika Siaga Tempur
- marines.mil
VIVA – Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (US Armed Forces) bertindak cepat usai munculnya ancaman militer Iran, meneror dan membajak kapal dagang di Selat Hormuz. Ribuan personel satuan elite, dikabarkan sudah datang di Timur Tengah.
Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) mengonfirmasi kedatangan lebih dari 3.000 prajurit gabungan bersama Korps Marinir Amerika Serikat (US Marine Corps) di Selat Hormuz, Minggu 6 Agustus 2023 lalu.
Ribuan personel Marinir Amerika Serikat (AS) bergerak bersama dua kapal perang tipe pendarat dermaga USS Carter Hall (LSD-50) dan kapal serbu amfibi USS Bataan (LHD-5).
Tak hanya itu, militer Amerika Serikat juga membawa lusinan pesawat tempur McDonnell Douglas AV-8B Harrier II dan peswat multifungsi Bell Boeing V-22 Osprey.
Sementara itu, Angkatan Laut AS juga mengonfirmasi pasukan Marinir yang dikerahkan adalah Pasukan Reaksi Cepat Amfibi Bataan dan Unit Ekspedisi Marinir ke-26 yang berbasis di Carolina Utara.
Komando Pusat AS (CENTCOM) menegaskan, pengerahan ribuan pasukan khusus ini adalah tindak lanjut dari perintah Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Jenderal (Purn.) Lloyd Austin, pada Juli 2023 lalu.
Angakatan Laut AS mengungkap, kapal perang Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGCN) melakukan teror terhadap dua kapal tanker minyak komersial di Teluk Oman pada bulan Juli 2023 lalu.
Kapal perang militer Iran bahkan disebut melepaskan tembakan ke salah satu kapal dalam insiden itu. Kemudian pada bulan Mei 2023, militer Iran bahkan menyita dua kapal dagang hanya dalam waktu satu minggu.
"Sejak 2021, Iran telah melecehkan, menyerang, atau menyita hampir 20 kapal dagang berbendera internasional. (Mereka) menghadirkan ancaman yang jelas terhadap keamanan maritim regional dan ekonomi global," bunyi pernyataan Angkatan Laut AS.