Trauma Hebat, Tentara Bayaran Ukraina Sebut Militer Rusia Pasukan dari Neraka

VIVA Militer: Kontak tembak di garis depan Perang Rusia-Ukraina
Sumber :
  • newyorker.com

VIVA – Seorang tentara bayaran asing yang ikut berperang di sisi militer Ukraina, memberikan kesaksikan kengerian menghadapi tentara Rusia. Tangguhnya armada Beruang Merah, membuat ia dan banyak rekan-rekannya trauma hebat.

VIVA Militer melaporkan dalam berita Minggu 24 Juli 2023, sejumlah besar tentara bayaran asing asal Jerman dan Polandia tewas akibat serangan rudal militer Rusia di Lviv, Oblast (Provinsi) Lviv.

Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, RIA Novosti, serangan itu sebenarnya terjadi pada 6 Juli 2023, tetapi baru diinformasikan Kementerian Pertahanan Rusia akhir pekan kemarin. 

Dalam keterangannya, kementerian pimpinan Jenderal Sergey Shoiu menegaskan, akan terus menghabisi seluruh tentara bayaran asing yang turut membela Ukraina.

VIVA Militer: Tentara bayaran asing yang mendukung Ukraina

Photo :
  • ria.ru

Kementerian Pertahanan Rusia juga merilis data, yang menjelaskan jika sekitar 4.990 orang tentara bayaran asing tewas selama Operasi Militer Khusus (NVO) digelar sejak 24 Februari 2022 lalu. Sementara, 4.910 lainnya memilih kabur dari pertempuran.

Ternyata, keputusan tentara bayaran yang memilih melarikan diri benar-benar tidak salah. Seorang tentara bayaran yang berposisi sebagai penembak jitu, menggambarkan kedigdayaan militer Rusia.

Tentara bayaran yang identitasnya dirahasiakan ini juga menggambarkan bagaimana kewalahannya pasukan Ukraina, melewati ladang ranjau dan sulitnya menembus benteng tentara Rusia.

Ia bahkan memastikan, siapa pun yang berada di hadapan pasukan Rusia akan merasa seperti berada di dalam neraka.

VIVA Militer: Kontak tembak di garis depan Perang Rusia-Ukraina

Photo :
  • newyorker.com

"Jika Anda berada di jalur kontak, yaitu secara harfiah berhadapan langsung dengan tentara Rusia, ini benar-benar neraka," ucap tentara bayaran itu dilansir VIVA Militer dari media Inggris, Express.

Lebih lanjut ia mengatakan, mental pasukan Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) hancur total. Terutama, saat melancarkan operasi serangan balik. Menurutnya, pasukan yang sudah disiapkan dalam waktu lama, dihancurkan pasukan Rusia dalam sekejap.

"Bagi banyak orang Ukraina, pertempuran itu merupakan kekecewaan besar. Karena,  ratusan tentara yang telah lama mempersiapkan serangan terluka parah atau hancur dalam hitungan detik oleh peluru nyasar atau pecahan peluru," katanya.

Jumlah tentara bayaran yang dimobilisasi dari negara-negara Eropa terus berkurang, dikarenakan perlakuan tak etis militer Ukraina terhadap para tentara bayaran. 

Oleh karenanya, militer Ukraina meminta bantuan Badan Intelijen Pusat (CIA) Amerika Serikat untuk merekrut tentara bayaran, dari Amerika, Kanada, Amerika Latin, Timur Tengah, dan negara Asia.