Digadang Mampu Habisi Pasukan Rusia, Sepertiga Panser Amerika Jadi Rongsokan Tak Berguna
- almanar.com.lb
VIVA – Upaya Amerika Serikat (AS) mendukung militer Ukraina melancarkan serangan balik terhadap pasukan Rusia, dengan kiriman senjata berupa Kendaraan Tempur Bradley (BFV) hampir bisa dikatakan gagal.
Seperti yang diketahui, Amerika yang secara de facto adalah pemimpin aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menjadi negara pengirim senjata terbesar bagi Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU).
Salah satunya adalah Kendaraan Tempur Bradley, yang disebut akan memperkuat operasi kontra-ofensif tentara Ukraina. Namun demikian, fakta mengatakan sebaliknya.
Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari media analisa militer asal Belanda, Oryx, sepertiga dari keseluruhan panser buatan Amerika itu hancur digasak pasukan militer Rusia.
Yang membuatnya gempar, data ini justru dirilis oleh media terkemuka di Belanda. Di mana, Negeri Kincir Angin adalah salah satu sekutu Amerika yang merupakan anggota NATO.
Media Belanda itu bahkan berani memastikan bahwa lewat obeservasi visual, setidaknya ada 34 unit Kendaraan Tempur Bradley menjadi rongsokan. Hal ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, yang salah satunya didapat dari hasil pengamatan
"Saat ini, dikonfirmasi secara visual bahwa 34 Bradley ditinggalkan, rusak, atau dihancurkan," bunyi laporan Oryx
"Ini berarti sekitar sepertiga dari mesin Bradley mungkin telah hilang atau dihancurkan," kata publikasi tersebut.
Dalam laporan lain yang dilansir VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, RIA Novosti, Departemen Pertahanan AS total mengirim 109 unit Kendaraan Tempur Bradley ke Ukraina.
Sebagai informasi, pada 2020 harga satu unit Bradley adalah sebesar US$4.122.000 (Rp61,8 miliar). Jika melihat jumlah unit yang didaratkan Amerika di Kiev, maka Amerika sudah menggelontorkan dana sebesar US$450 juta, atau setara dengan Rp6,75 triliun.