Biadab, Tentara Ukraina Tembaki Korban Banjir Saat Dievakuasi
- ria.ru
VIVA – Pasca bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kakhovka rusak dihantam rudal militer Ukraina, sejumlah warga sipil di Oblast (Provinsi) Kherson menjadi korban banjir. Infrastruktur itu hancur setelah dihantam rudal militer Ukraina, Selasa 7 Juni 2023.
VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, militer Ukraina menembaki bendungan Kakhovka dengan menggunakan rudal kendali Vilkha hingga akhirnya jebol.
Akibatnya, Kherson dan wilayah yang berada di sepanjang Sungai Dniper dilanda banjir. Aksi Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) ini bahkan mengundang reaksi keras Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB), Antonio Guterres.
Guterres menegaskan jika hancurnya bendungan yang terletak di Nova Kakhovka, Kherson, akan menimbulkan kerusakan lingkungan dan ekologi yang parah.
Dampaknya bahkan mengancam kebocoran radiasi di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Energodar, yang berada di wilayah Zaporizhzhia.
Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi warga sipil Kherson yang menjadi korban masing berlangsung. Akan tetapi, muncul kabar baru yang menyatakan jika militer Ukraina kembali melancarkan serangan di saat proses evakuasi.
Informasi ini diungkap oleh Kepala Administrasi Militer-Sipil Kherson, Andrey Alekseyenko. Alekseyenko mengatakan, jalannya evakuasi warga sipil terus dilakukan meskipun muncul bahaya dari serangan militer Ukraina.
Lebih lanjut menurutnya, militer Ukraina menyerang dari sisi kanan Sungai Dniper. Kondisi kian dipersulit karena jaringan komunikasi terputus di sejumlah titik.
"Operasi penyelamatan masih berlangsung di bawah serangan Nazi dari tepi kanan. Komunikasi terputus di banyak tempat," ucap Alekseyenko dilansir VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, RIA Novosti.
Alekseyeno membeberkan data sepanjang Rabu 7 Juni 2023, lebih dari 1.000 warga sipil dievakuasi dari daerah Gola Pristan.
Debit air yang tinggi dan medan yang sulit, membuat tim evakuasi harus menggunakan perahu dan tidak bisa dilakukan hanya dengan perlengkapan khusus.
"Tim penyelamat benar-benar mengeluarkan warga yang membutuhkan bantuan dari rumah yang terendam banjir," kata Alekseyenko melanjutkan.
"Ada pula yang dipindahkan dari atap dan pagar. Lebih dari 1.000 orang dievakuasi hari ini dari Naked Pristan saja, di mana puncak banjir bergeser. Banyak tempat sekarang tidak bisa dijangkau bahkan dengan peralatan khusus, hanya dengan perahu," ujarnya.