Jenderal Mike Minihan: Perang Amerika-China Meletus pada 2025
- chinamil.com
VIVA – Ketegangan antara Amerika Serikat dan China diprediksi akan memuncak pada 2025, dengan meletusnya perang militer skala besar antar kedua negara. Xi Jinping diyakini akan menyerang Taiwan, demi menyegel kembali kursi Presiden China.
Sebuah memo berisi prediksi meletusnya perang ditulis oleh Jenderal Mike Minihan, Komandan Komando Mobilitas Udara Angkatan Udara Amerika Serikat (AMC USAF). Menurut Minihan, Amerika akan menghadapi konflik militer skala peniuh.
Dilansir VIVA Militer dari NBC News, keyakinan Minihan dilandasi oleh dugaan sikap Xi Jinping dalam pemilihan umum pada 2024 mendatang.
Xi diyakini Minihan akan melancarkan serangan ke Taiwan (Republik China), demi menyegel kembali kursi Presiden Republik Rakyat China (RRC). Serangan militer ke Taiwan akan merealisasikan doktrin "Satu China" dengan mencaplok kembali negara itu ke wilayah RRC.
Dengan begitu, rakyat China akan terus mendukung Xi yang memiliki kendali penuh terhadap Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA).
Prediksi Minihan justru ditentang keras oleh, seorang pejabat Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Departement of Defense). Pejabat yang identitasnya dirahasiakan, bersikeras bahwa ramalan Minihan tak mewakili pandangan institusinya.
"Komentar (Minihan) tersebut tidak mewakili pandangan departemen terhadap China," kata pejabat Departemen Keamanan AS, dikutip VIVA Militer dari Human Events.
Minihan adalah salah satu di antara sejumlah perwira tinggi militer Amerika, yang memperingatkan potensi invasi ke Taiwan oleh China.
Tak sendirian, pandangan Minihan juga sama dengan Kepala Operasi Angkatan Laut AS, Laksamana Michael Gilday. Gilday bahkan memprediksi invasi bahwa invasi Beijing terhadap Taiwan akan berlangsung tahun ini.
Di sisi lain, Presiden Joe Biden sudah berjanji akan melancarkan serangan terhadap China jika sampai menginvasi Taiwan.
Akan tetapi, dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Center for Strategic & International Studies (CSIS), Amerika akan menghadapi masalah besar jika terlibat di kawasan itu dengan China.
Sebab di sisi lain, Amerika juga tak bisa menghentikan konflik militer yang dilancarkan oleh Rusia yang merupakan sekutu terkuat China, terhadap Ukraina.