Ribuan Mayat Hangus Tentara Ukraina Bergelimpangan di Luhansk
- Twitter/@Skenderbeu_
VIVA – Unit Milisi Rakyat Republik Rakyat Luhansk (LPR) berhasil mempertahankan posisinya di wilayah Kremennaya dan Chervonopopivka, dari serangan dahsyat militer Ukraina. Ribuan tentara Ukraina dikabarkan tewas akibat gagal menaklukkan pasukan sekutu Rusia.
Ambisi pasukan Angkatan Bersenjata Ukraina (ZSU) merebut kembali Republik Rakyat Luhansk dari Rusia, jadi alasan serangan tanpa henti yang terjadi di garis pertahanan Kremennaya-Chervonopopivka, Kamis 24 Novemver 2022.
Wakil Komandan Korps Angkatan Darat ke-2 Milisi Rakyat Luhansk, Mayor Jenderal Apty Alaudinov, mengungkap jika pasukan Ukraina mampu melancarkan serangan selama lebih dari enam kali dalam sehari.
Namun demikian, Alaudinov memastikan jika ia dan pasukannya mampu menahan gempuran masif pasukan Ukraina. Perwira tinggi yang juga merupakan Komandan Pasukan Khusus Kadyrovites (Akhmat) Republik Chechnya, memastikan kerugian besar di pihak Ukraina.
"Setiap hari, mereka melakukan empat hingga enam atau bahkan lebih upaya untuk melakukan operasi serangan balik. Tetapi, mereka menyadari bahwa pada kenyataannya, semua upaya mereka menyebabkan hilangnya banyak tenaga dan peralatan di garis depan kami," ujar Alaudinov.
Gelombang serangan dahsyat militer Ukraina yang berujung kegagalan diibaratkan Alaudinov bak serangga ngengat bertergangan ke dalam kobaran api. Alaudinov mengungkap, ribuab mayat tentara Ukraina bergeletakan di garis pertahanan Kremennaya-Chervonopopivka, pasca kontak tembak berakhir.
"Mereka seperti ngengat yang terbang ke dalam api. Mereka terus berusaha setiap hari mengirim pejuang mereka untuk mati. Mereka bahkan gagal mengambil mayat mereka, sehingga ribuan mayat tetap berserakan di medan perang," kata Alaudinov dikutip VIVA Militer dari TASS.
Di bawah komano Alaudinov pasukan dari Korps Angkatan Darat ke-2 Milisi Rakyat LPR dan unit operasi khusus Akhmat, Chechnya, sebelumnya sudah membangun pertahanan yang kuat antara kota Kremennaya dan pemukiman Chervonopopovka di LPR.
Hal ini lah yang menjadi kunci keberhasilan pasukan Milisi Rakyat Luhansk dan Resimen Senapan Bermotor ke-141 Garda Nasional Rusia (Akhmat) mampu menahan serangan masif unit militer Ukraina.