Siasat Jahat Pasukan Ukraina, Jadikan Warga Tameng Tembakan Rusia
- english.almaydeen.net
VIVA – Militer Ukraina kembali dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia, usai rencana menjadikan warga sipil Zaporizhzhia sebagai tameng hidup terbongkar. Taktik ini kembali dilakukan, mengulangi apa yang terjadi di Mariupol saat awal invasi Rusia.
Lebih dari 1.500 unit apartamen yang berada di Oblast (Provinsi) Zaporizhzhia telah ditinggalkan oleh pemiliknya, selama hampir delapan bulan Operasi Militer Khusus (NVO) Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF). Meski demikian, masih ada sejumlah warga sipil yang masih bertahan di banyak unit apartemen.
Hal inilah yang dimanfaatkan oleh pasukan Ukraina. Secara masif, personel Angkatan Bersenjata Ukraina (ZSU) menduduki apartmen dan berbaur dengan warga sipil. Para warga tak menyadari, mereka akan dijadikan tameng hidup saat militer Rusia datang menyerang.
Siasat jahat tentara Ukraina ini tercium oleh pimpinan gerakan masyarakat We Are Together with Russia (Kami Bersama Rusia), Vladimir Rogov. Rogov yang juga menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Zaporizhzhia, membeberkan taktik militer Ukraina itu.
"Musuh kami benar-benar mempersiapkan skenario Mariupol di Zaporozhye. Inilah yang mereka lakukan, mereka pindah ke semua apartemen yang pemiliknya sudah melarikan diri atau tidak setia (kepada pemerintah Kiev)," ujar Rogov, dikutip VIVA Militer dari TASS.
Selama dua bulan awal agresi militer Rusia, sejumlah prajurit Angkatan Bersenjata Ukraina dan pasukan Neo-Nazi Resimen Azov Garda Nasional Ukraina, terpukul dan bersembunyi di pabrik baja Azovstal.
Terus menerus mendapat hantaman senjata Rusia, para personel militer dan pasukan Neo-Nazi Ukraina mengorbankan nyawa warga sipil sebagai tameng. Setelah pengepungan bermjnggu-minggu, pasukan Ukraina akhirnya menyerah pada April 2022.
Zaporizhzhia adalah salah satu dari empat provinsi yang memilih lepas dari pemerintahan Ukraina, dan bergabung dengan Republik Federasi Rusia lewat jalur referendum.
Sekitar 70 persen wilayah jni sudah dibebaskan pasukan Rusia dari pasukan Ukraina. Hanya saja, kota Zaporizhzhia yang merupakan kota terbesar di wilayah ini masih diduduki unit militer Ukraina.