Militer Ukraina Cetak Sejarah Kepung Pasukan Rusia Tak Bisa Keluar

VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Ukraina (ZSU)
Sumber :
  • dailyo.in

VIVA Militer – Militer Ukraina mengklaim telah berhasil mengepung pasukan Rusia yang berada di Kota Lyman yang berada di wilayah Donetsk. Keberhasilan ini bahkan dianggap sebagai yang pertama dalam sejarah militer Ukraina.

Militer dan pejuang Ukraina dikabarkan telah sukses mengepung pasukan Rusia yang berada di Lyman dengan menguasai seluruh akses jalan yang menuju kota tersebut. Kabar ini juga dibenarkan beberapa responden Rusia yang tengah berada di Ukraina. 

VIVA Militer: Bangkai tank militer Rusia di wilayah Kherson, Ukraina

Photo :
  • insider.com

"Kami berada di ambang kemenangan psikologis yang penting. Dalam sejarah tentara Ukraina, belum pernah ada episode militer kami berhasil mengepung musuh dan menahan mereka di sana. Angkatan bersenjata Ukraina mengambil kendali tembakan dari rute mundur di sekitar Liman, yang bisa digunakan Rusia,” kata pakar pertahanan Ukraina, Ivan Kirichevsky dilansir dari Odessa-jorunal, Jumat 30 September 2022.

Kirichevsky menambahkan, keberhasilan militer Ukraina mengepung tentara Rusia ini tentu akan sukses mendongkrak moral bertempur angkatan bersenjata negaranya. Dan sebaliknya tentu juga akan menjatuhkan semangat tempur pasukan Vladimir Putin.

VIVA Militer: Pasukan kavaleri Angkatan Bersenjata Rusia (VSRF)

Photo :
  • ndtv.com

Kenapa keberhasilan pasukan Ukraina mengepung Rusia di Lyman ini menjadi penting dan pantas disambut bahagia Ukraina? Pasalnya jika Lyman memang berhasil dikepung militer Ukraina tentu ini akan menjadi kerugian besar bagi pasukan Putin. 

Tanpa Lyman, tentu Rusia harus mengatur ulang jalur logistiknya untuk menggelar operasi di Donbas, Ukraina Timur. Dengan kata lain, tentu akan banyak tentara Rusia yang kelaparan di Donbas. 

Sebagai informasi tambahan, kabar ini tentu menjadi noda bagi Putin yang hari ini berencana akan segera menandatangani UU aneksasi 4 wilayah Ukraina yang telah menggelar referendum. Empat wilayah yang dimaksud adalah Kherson, Zaporizhzhia, Donetsk dan Luhansk.

Langkah itu menjadi salah satu langkah hukum Rusia yang akan mengarah pada pencaplokan resmi 15 persen wilayah Ukraina. Namun pencaplokan lewat referendum itu dikatakan Kiev dan negara-negara Barat sebagai hal palsu yang dilakukan dengan todongan senjata.