Ngamuk, Pasukan Elite Iran Serang Markas Milisi Kurdi

VIVA Militer: Serangan roket Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC)
Sumber :
  • al-monitor.com

VIVA – Serangan dahsyat dilancarkan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) di wilayah Barbzin, kota Sidakan, Provinsi Erbil, Sabtu 24 September 2022. Pasukan elite Iran menyerang markas komando milisi Kurdi, yang berbasis di Irak bagian utara.

IRGC mengungkap serangan dilancarkan dengan menggunakan sejumlah unit artileri, ke basis milisi Kurdi yang dicap Iran sebagai kelompok teroris. IRGC juga mengungkap, markas itu dihuni oleh anggota milisi Kurdi dari Partai Komala Kurdistan Iran.

"Operasi ini akan terus berlanjut untuk memastikan keamanan perbatasan yang layak, dan menghukum teroris kriminal," bunyi pernyataan Korps Garda Revolusi Islam Iran dikutip VIVA Militer dari Tasnim News Agency.

"Kami meminta pertanggungjawaban pejabat (Pemerintah Daerah Kurdi) terhadap peraturan internasional dan tugas hukum mereka," kata Garda dalam sebuah," katanya.

Aksi militer Iran bukan tanpa alasan. Pasukan di bawah komando Mayor Jenderal Hossein Salami menuduh milisi Kurdi terlibat dalam demonstrasi dan kerusuhan  yang tengah meletus, khususnya di barat laut Iran. Di mana, 10 juta warga Kurdi Iran bermukim.

Ini bukan pertama kalinya militer Iran membombardir markas komando milisi Kurdi di Erbil.

Pada Mei 2022 lalu, IRGC juga menyerang perbukitan Erbil yang diyakini sebagai basis milisi Kurdi sebagai respons aksi teror anggotanya di wilayah kedaulatan Iran.

Kontak tembak kerap terjadi di daerah perbatasan terpencil dan pegunungan, antara pasukan keamanan Iran dan kelompok-kelompok militan yang menentang pemerintah Teheran.

Pada Juli 2022, Intelijen Kementerian Pertahanan Iran menangkap sejumlah orang yang diduga adalah agen intelijen Mossad Israel.

VIVA Militer: Anggota milisi Kurdi Iran

Photo :
  • iranpremier.usip.org

Saat dilakukan investigasi, para agen yang coba melakukan sabotase, juga ternyata merupakan anggota Partai Komala Kurdistan Iran. Berdiri pada 29 Oktober 1969,Partai Komala Kurdistan Iran memiliki haluan komubis, dan menjadi yang paling keras memperjuangkan otonomi bagi warga Kurdistan Iran (Rojhelat).