Niat Jahat Adu Domba Negara Islam, Israel Berhasil Hasut Bahrain
- thehill.com
VIVA – Ambisi Israel untuk melawan hegemoni Republik Islam Iran di kawasan Timur-Tengah dengan dukungan negara-negara Arab, sepertinya berjalan mulus. Dinas Intelijen, Mossad, dan Badan Kontra-Intelijen, Shin Bet, mulai beroperasi di Bahrain.
Dilansir VIVA Militer dari The Jerusalem Post, sejumlah unit pesawat tanpa awak (drone) dan sistem senjata anti-drone buatan Israel telah dibeli Kerajaan Bahrain.
Tak hanya itu, agen Mossad dan Shin Bet Israel juga telah memulai pelatihan kepada agen intelijen Bahrain.
Laporan itu muncul pasca kedatangan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, ke Israel dan Kerajaan Arab Saudi, untuk membahas aliansi militer bersama dengan negara-negara Arab dalam perlawanan terhadap Iran.
Amerika dan Israel menggandeng negara-negara Arab dan membentuk aliansi yang dikenal dengan Pertahanan Udara Timur-Tengah (MEAD).
Sejak Agustus 2020, sejumlah pejabat tinggi Kementerian Pertahanan Israel dan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tercatat telah melakukan sekitar 150 pertemuan dengan delegasi negara-negara Arab.
Pada bulan itu juga, Israel dan negara-negara Arab sepakat menandatangani kerja sama militer yang tertuang dalam Kesepakatan Abraham.
Pekan lalu, Menteri Pertahanan Israel, Letnan Jenderal (Purn.) Benny Gantz, mengungkap jika penandatanganan kesepakatan antara Negara Zionis dan negara-negara Arab mencapai nilai US$3 miliar, atau setara dengan Rp45,03 triliun.
VIVA Militer melaporkan dalam berita 28 Juni 2022, Panglima Pasukan Pertahanan Israel, Letnan Jenderal (Rav Aluf) Aviv Kochavi, telah menggelar pertemuan dengan pemimpin militer tujuh negara Arab di Sharm el-Sheikh, Mesir, pada Maret 2022.
Dalam pertemuan tersebut, orang nomor satu militer Israel itu membahas operasi rahasia dalam perlawanan terhadap Republik Islam Iran, bersama delegasi enam negara yakni Mesir, Uni Emirat Arab (UEA), Kerajaan Arab Saudi, Bahrain, Qatar, dan Yordania.