Pasukan Muslim Chechnya Rebut Benteng Terakhir Militer Ukraina

VIVA Militer: Pasukan Muslim Chechnya di Ukraina
Sumber :
  • Twitter/@SamRamani2

VIVA – Kota di wilayah timur Ukraina, Severodonetsk, diprediksi akan segera jatuh seluruhnya ke tangan pasukan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF). Kabar terbaru, Rusia berhasil merebut kendali pabrik Azot dan Bandara Severodonetsk, Sabtu 25 Juni 2022.

Keberhasilan unit militer Rusia memukul pasukan Angkatan Bersenjata Ukraina (ZSU) dan tentara bayaran asing tak lepas dari perang pasukan Muslim Chechnya.

Kepala Republik Chechnya, Letnan Jenderal Ramzan Kadyrov, mengonfirmasi kabar direbutnya pabrik Azot yang menjadi benteng pertahanan terakhir militer Ukraina di Severodonetsk.

Tak hanya itu, pasukan Muslim Chechnya juga berhasil menguasai Bandara Severodonetsk usai melibas unit militer Ukraina di fasilitas publik tersebut.

VIVA Militer: Pasukan Muslim Chechnya di Ukraina

Photo :
  • europeanconservative.com

"Kawasan industri Severodonetsk dan bandara telah dibebaskan sepenuhnya," ucap Kadyrov dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, TASS.

Usai menguasai pabrik Azot, Kadyrov juga mengatakan bahwa pasukannya telah berhasil membebaskan sekitar 800 warga sipil Rusia. Ratusan warga tersebut berada di pemukiman Borovskoye, sebelah selatan desa Voronovka, Severodonetsk.

"Pembersihan pemukiman Borovskoye juga sedang berlangsung. Salah satu titik pertahanan Ukraina tidak berlangsung lama," katanya.

Keberhasilan pasukan Chechnya menjadi bukti lain bahwa Rusia takkan lama lagi akan menguasai seluruh wilayah Severodonetsk. Pada Kamis 23 Juni 2022, unit militer Rusia berhasil memukul pasukan Ukraina ke Gorskoye dan Zolotoye.

VIVA Militer: Pasukan militer Ukraina berlindung di balik kendaraan lapis baja

Photo :
  • nytimes.com

Sekitar 2.000 tentara Ukraina dari empat batalyon terpojok di dua desa tersebut. Sementara, Ada 41 orang tentara Ukraina yang memilih untu menyerahkan diri kepada militer Rusia.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Letnan Jenderal Igor Konashenkov, mengungkap posisi pasukan Ukraina sudah sangat tersudut. Menyerah adalah jalan satu-satunya untuk hidup, mengingat unit militer Ukraina sudah sangat kekurangan logistik dan amunisi.