Jenderal Perang Amerika Gandeng 2 Negara Eropa Lawan Rusia
- dvidshub.net
VIVA – Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (Chief of Staff US Armed Forces), Jenderal Mark Alexander Milley, menyatakan dukungan penuh terhadap Finlandia dan Swedia untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari France 24, Milley terbang langsung ke Helsinski untuk bertemu dengan Presiden Finlandia, Sauli Niinisto.
Tanpa basa-basi, mantan Kepala Staf Angkatan Darat Amerika Serikat (Chief of Staff US Army) menyatakan dukungan penuh terhadap Finlandia, terkait pengajuan diri untuk bergabung dengan NATO.
Perwira tinggi militer Amerika itu yakin jika Finlandia dan Swedia bergabung, kekuatan militer NATO akan meningkat secara signifikan.
"(Saya datang) untuk berbicara tentang cara aplikasi mereka untuk NATO terkait operasi, tindakan dan latihan. (Ini) adalah apa yang kami, Amerika Serikat, telah lakukan," ujar Milley.
"Jelas bahwa dari perspektif militer, baik Finlandia dan Swedia jika permohonan mereka disetujui, mereka akan meningkatkan kemampuan militer NATO secara signifikan," kata Milley melanjutkan.
Tak segan pula, Milley memastikan Amerika akan melakukan apa pun untuk membuat dua negara Eropa utara itu masuk.
"Sebagai bagian dari NATO, kami akan melakukan (apa pun) untuk mendukung mereka meningkatkan kesiapan dan interaoperabilitas kami," ucap Milley.
Mendukung Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO berarti harus bersiap menghadapi ancaman Rusia. Pasalnya, Negeri Beruang Merah sudah berkali-kai memberikan pernyataan tegas terhadap Finlandia dan Swedia.
Wakil Ketua Dewan Keamanan Nasional Rusia, Dmitry Medvedev, bahkan pernah mengancam bahwa bukan tak mungkin negaranya menggunakan kekuatan nuklirnya.
Di sisi lain, Menteri Pertahanan Rusia, Jenderal Sergei Shoigu, sudah mengambil langkah antisipasi lebih dulu. Akhir Mei 2022 lalu, Shoigu menyatakan bahwa Rusia akan segera membangun 12 pangkalan militer baru di Distrk Militer Barat.
Kekuatan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) dipastikan bakal meningkat, setelah kepastian bakal masuknya ebih dari 2.000 unit alat utama sistem persenjataan (alutsista) baru.
"12 unit dan subunit militer akan dibentuk di Distrik Militer Barat pada akhir tahun ini. Ketegangan terus meningkat di wilayah tanggung jawab Distrik Militer Barat," kata Shoigu.