Tertangkap, 2 Tentara Bayaran Inggris Terancam Dihukum Mati Rusia
- express.co.uk
VIVA – Dua orang tentara bayaran Inggris terancam hukuman mati setelah tertangkap oleh pasukan pemberontak pro-Rusia, Republik Rakyat Donetsk (DPR). Satu tentara bayaran lainnya yang berasal dari Maroko, juga mengalami nasib yang sama.
Juru Bicara Kementerian Kehakiman DPR, Viktor Gavrilov, memastikan bahwa proses investigasi yang dialamatkan kepada tiga tersangka sudah selesai. Ketiganya akan dijerat dengan sanksi pidana, yang akan segera diambil.
"Penyelidikan sekelompok tentara bayaran asing yang diduga mengambil bagian dalam persiapan dan pelaksanaan permusuhan terhadap DPR, telah selesai. Dan, kasus pidana sepenuhnya terbentuk," ujar Gavrilov.
"Materi-materi kasus telah dipindahkan ke saah satu pengadilan republik yang dengan pertimbangan masa perang, menerapkan hukuman mati," katanya dikutip VIVA Militer dari Russia Today.
Sementara itu, Kantor Kejaksaan Agung Rusia merilis tiga tersangka yakni Shaun pinner dan Andrew Hill asal Inggris, serta warga Maroko, Ibrahim Saadoun.
Ketiganya terbukti melakukan kejahatan perang dan melanggar tiga pasal dalam Undang-Undang Kriminal DPR, yakni perampasan atau penahanan kekuasaan secara paksa, dan aktivitas tentara bayaran (mercenarism).
Terancam hukuman mati, Hill dan Pinner sebelumnya telah meminta Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, untuk melakukan pertukaran tahanan perang. Keduanya meminta pertukaran dengan pemimpin oposisi Ukraina, Viktor Medvedchuk, yang berhasil ditangkap militer Ukraina.