Terancam Dikeroyok NATO, Militer Rusia Siagakan Ribuan Senjata Nuklir
- tass.com
VIVA – Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengerahkan ribuan pasukannya ke Finlandia dan Swedia, sebagai upaya untuk menghadapi ancaman militer Rusia. Di sisi lain, Rusia juga menyiapkan diri untuk menjawab pergerakan NATO.
Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari American Military News, NATO mengambil langkah itu sebagai antisipasi meluasnya invasi Rusia ke dua negara Eropa tersebut. Saat ini, Finlandia dan Swedia tengah menunggu keputusan pengajuan diri untuk menjadi anggota NATO.
Keinginan Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO mendapat kecaman keras dari Rusia. Presiden Rusia, Vladimir Putin, secara tegas menyatakan pihaknya akan mengambil tindakan tegas jika sampai kedua negara itu menjadi bagian dari NATO.
Tak tinggal diam, pengerahan ribuan pasukan NATO ke Finlandia dan Swedia segera dijawab oleh Rusia. Menteri Pertahanan Rusia, Jenderal Sergei Shoigu, menyebut akan segera membangun 12 pangkalan militer baru di Distrik Militer Barat.
Tak hanya itu, mantan Panglima Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) itu juga memastikan, militer Rusia akan mendapat lebih dari 2.000 unit alat utama sistem persenjataan (alutsista) baru untuk memperkuat posisinya di wilayah barat.
"12 unit dan subunit militer akan dibentuk di Distrik Militer Barat pada akhir tahun ini. Ketegangan terus meningkat di wilayah tanggung jawab Distrik Militer Barat," ucap Shoigu.
Perlu diketahui, Rusia berbatasan langsung dengan Finlandia di sebelah barat laut. Panjang perbatasan antar kedua negara membentang sepanjang 830 mil (1.336 kilometer). Jika NATO menerima pengajuan diri Finlandia, berarti akan ada ancaman baru bagi Negeri Beruang Merah.
Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, memperingatkan NATO pada April 2022 lalu. Mantan Presiden Rusia itu menyatakan pihaknya akan menempatkan lebih banyak senjata nuklir di kawasan Baltik, jika sampai Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO.