Pasukan Neo-Nazi Ukraina Atur Siasat Licik Fitnah Militer Rusia

VIVA Militer: Pasukan Neo-Nazi Ukraina
Sumber :
  • telegraph.co.uk

VIVA – Sebuah informasi penting dirilis oleh Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia, terkait siasat licik yang digunakan pasukan Neo-Nazi Ukraina. Unit militer ultra-nasionalis Ukraina dilaporkan telah menanam sejumlah ranjau di wilayah Republik Rakyat Donetsk (DPR).

Dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, TASS, Kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia, Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev, memberikan pernyataan terkait strategi licik yang digunakan oleh pasukan Neo-Nazi Ukraina.

Dalam keterangannya, Mizintsev menyebut bahwa pasukan Neo-Nazi Ukraina telah meletakkan sejumlah ranjau di bawah rel kereta api dan jembatan yang berada di Sungai Sukhoi Torets, Oblast Donetsk.

Pasukan Neo-Nazi Ukraina diketahui memiliki rencana untuk meledakkan kedua infrastruktur, dan melancarkan fitnah kepada pasukan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF).

"Neo-Nazi dari unit bersenjata Ukraina telah menanam ranjau di rel kereta dan jembatan motor Sungai Sukhoi Torets, di Slavyansk," ujar Mizintsev.

VIVA Militer: Pasukan Neo-Nazi Ukraina

Photo :
  • ft.com

"Mereka berencana meledakannya untuk menuduh pasukan Rusia melakukan itu," katanya.

Tak hanya itu, Mizintsev juga membongkar fakta bahwa pasukan nasionalis Ukraina juga telah memaksa para pengungsi yang berlindung di sejumlah tempat untuk angkat kaki.

Ancaman kekerasan dilakukan para pasukan nasionalis Ukraina kepada para pengungsi, yang berada di wilayah Kharkiv. Setelah mengusir para pengungsi, pasukan nasionalis Ukraina menjadikan sekolah hingga rumah sakit sebagai benteng dan gudang amunisi.

"Milisi dari batalyon nasionalils telah mendirikan benteng dan gudang amunisi di gedung rumah sakit anak untuk penyakit menular No.22 di Kharkiv," kata Mizintsev melanjutkan.

"Sistem artileri telah dikerahkan di wilayah yang berdekatan. Petugas rumah sakit dan seluruh warga sipil. termasuk anak-anak yang sakit terpaksa meninggalkan fasilitas medis di bawah ancaman kekerasan fisik," ucapnya.