Siaga Perang, Panglima Tertinggi Ukraina Berlakukan Darurat Militer

VIVA Militer: Kendaraan lapis baja militer Rusia memasuki wilayah Ukraina
Sumber :
  • telegraph.co.uk

VIVA – Konvoi besar-besaran tank dan kendaraan lapis baja pasukan Angkatan Bersenjata Rusia (VSRF) telah memasuki wilayah Ukraina. Menyikapi hal tersebut, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, menyatakan bakal segera memberlakukan darurat militer.

Dilansir VIVA Militer dari The Guardian, konvoi tank dan kendaraan lapis baja militer Rusia dilaporkan sudah memasuki kota Makiivka, 15 kilometer sebelah barat Donetsk, Senin 21 Februari 2022 malam waktu setempat.

Di wilayah tersebut, tampak alat utama sistem persenjataan (alutsista) Rusia dikawal oleh personel lapis baja kelompok pemberontak Republik Rakyat Donbass (DPR). 

Seorang sumber yang menolak disebutkan namanya, menyebut bahwa iring-iringan kendaraan perang militer Rusia dan pasukan separatis, bergerak menuju kota Yasynuvata, yang juga merupakan basis tentara bayaran Rusia.

Bergeraknya pasukan Rusia ke Ukraina tak lepas dari perintah langsung Presiden Vladimir Putin. Putin memerintahkan pasukan Rusia untuk memasuki wilayah separatis Ukraina, untuk menjalankan tugas sebagai pasukan perdamaian.

VIVA Militer: Sebuah tank militer Rusia sudah berada di wilayah Ukraina

Photo :
  • telegraph.co.uk

Akan tetapi di sisi lain, Ukraina menganggap bahwa keputusan Putin itu justru merusak perdamaian. Presiden Volodymyr Zelenskiy menuduh Rusia telah mengesampingkan konsesi teritorial, dan Ukraina akan mengambil langkah tegas.

Dalam pidatonya, Selasa 22 Februari 2022 waktu setempat, Zelenskiy mengancam Rusia akan ada tindakan tegas dari sekutu Ukraina, dalam hal ini negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Zelenskiy juga memastikan, Ukraina takkan gentar sedikit pun untuk menghadapi skenario terburuk.

Zelenskiy juga menyatakan akan segera memberlakukan status darurat militer di wilayah Ukraina, serta tengah mempertimbangkan untuk memutus hubungan diplomatik dengan Rusia. Hal tersebut merupakan permintaan langsung Kementerian Luar Negeri Ukraina.