Dibom Israel, Otak Pertumpahan Darah Palestina Mendadak Muncul di Gaza
VIVA – Sungguh tak diduga, pucuk pimpinan Hamas Gaza, Yahya Sinwar akhirnya muncul di depan umum setelah raib tanpa jejak usai terjadi pertumpahan darah warga Palestina, akibat serangan militer Israel.
Dilansir VIVA Militer dari Alquds, Selasa 25 Mei 2021, Sinwar mendadak muncul untuk menghadiri prosesi pemakaman Komandan Brigade Qassam Gaza, Basem Issa.
Sinwar datang dengan pengawalan ekstra ketat dari pasukan militer Hamas bersenjata. Dia berjalan didampingi anggota biro politik Hamas, Rawhi Mushtaha.
Tak ada sepatah kata pun yang dilontarkan orang nomor dua berpengaruh di Hamas ini, dia juga menolak wawancara wartawan. Sinwar datang dengan baju rapi tanpa noda darah setitik pun.
Pria ini bukan orang sembarangan, dia sudah ditetapkan sebagai teroris oleh berbagai negara termasuk Amerika dan Israel. Sinwar diburu intelijen Israel, tapi tak pernah berhasil ditangkap.
Bahkan, Israel mengerahkan pesawat tempur untuk membombardir rumah dan kantornya di Gaza. Namun, Sinwar lolos dari maut tanpa diketahui siapapun.
Sinwar merupakan otak alias dalang di balik serangan roket Hamas ke Israel, yang memicu kemarahan negeri Yahudi itu hingga melancarkan serangan brutal ke Gaza dan menyebabkan ratusan warga sipil Palestina tewas.
Sejak terpilih sebagai pimpinan Hamas Gaza menggantikan Ismail Haniyeh pada 2017, Sinwar gencar memprovokasi warga sipil Palestina untuk menerobos pagar yang dibangun Israel di Gaza.
"Kami lebih baik mati sebagai martir daripada mati karena penindasan dan penghinaan. Kami siap untuk mati, dan puluhan ribu akan mati dengan kami," kata Sinwar dalam pidatonya ketika itu.
Ketika militer Israel menembakkan peluru-peluru kendali melalui serangan udara selama 11 hari ke Gaza dan terjadi pertumpahan darah, Sinwar menghilang.
Israel sangat geram dengan perbuatan pria ini, karena Israel mengklaim menemukan bukti dan fakta bahwa Sinwar dengan Hamas sengaja menumbalkan nyawa rakyat sipil Palestina, dengan cara menjadikan bangunan-bangunan warga sipil, tempat ibadah dan rumah sakit sebagai markas dan pusat-pusat peluncuran roket Hamas.
Baca: Jenderal Senior TNI Bongkar Drama Ledakan Kemanusiaan Hamas Vs Israel