Balas Aksi Militer AS, Ribuan Rudal Tiongkok Hujani Laut China Selatan

VIVA Militer: Pesawat pembom Xian JH-7 Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA)
Sumber :
  • Ministry of National Defense of the People's Republic of China

VIVA – Pemandangan mengerikan terlihat di wilayah Laut China Selatan, saat Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAN) menghujani kawasan tersebut dengan ribuan amunisi. Militer China mengerahkan pesawat pembom andalannya dalam aksi yang digelar Senin, 24 Mei 2021.

Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari Global Times, Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China menurunkan selusin pesawat pembom Xian JH-7. 

Pesawat andalan militer China ini menembakkan ribuan rudal dan amunisi lainnya ke Laut China Selatan, dalam rangka latihan tempur yang digelar Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat China.

Latihan perang yang diadakan militer China secara besar-besaran ini hanya berjarak kurang dari sepekan, setelah diketahui ada kapal perang Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (US Armed Forces) masuk secara ilegal ke teritorial laut China (Tiongkok).

VIVA Militer: Pesawat pembom Xian JH-7 Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA)

Photo :
  • Ministry of National Defense of the People

Tepatnya Kamis 20 Mei 2021 lalu, kapal perusak berpeluru kendali USS Curtis Wilbur (DDG-54) tertangkap radar memasuki Kepulauan Xisha, atau yang dikenal dengan Kepulauan Paracel. Meski masih menjadi sengketa, China mengklaim wilayah tersebut adalah bagian dari teritorialnya.

Pakar militer China, Song Zhongping, menyatakan bahwa kemungkinan besar latihan kali ini tak ada kaitannya dengan masuknya kapal perang Amerika ke Kepulauan Xisha. Song meyakini bahwa satu kapal perang Amerika tidak layak menjadi sasaran tembak pasukan China.

"Itu tidak mungkin terjadi. Karena, satu kapal AS memiliki kemampuan yang terbatas dan tidak layak menjadi target," ucap Song.

Sejumlah video beredar di media sosial, yang menunjukkan bagaimana pesawat-pesawat pembom Xian JH-7 melepaskan rudal-rudal setelah terbang rendah di atas laut. Tak hanya itu, pesawat yang sudah dikembangkan sejak 1988 ini juga menembakkan meriam dan roket ke target yang telah ditentukan.