Kapal Selam Intai Kelas Yugo Juga Lenyap Usai Tersangkut Jaring Ikan
- line.17qq.com
VIVA – Setelah mengungkap fakta bahwa ada sejumlah kapal selam militer yang karam ditelan samudera selain KRI Nanggala 402, ada satu fakta lain yang tak kalah menarik untuk disimak. Insiden kali ini melibatkan sebuah kapal selam kelas Yugo yang hilang usai terperangkap jaring kapal ikan.
Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari New York Times, sebuah peristiwa terjadi pada 22 Juni 1998. Kapal selam kelas Yugo Angkatan Laut Korea Utara hilang di sekitar 11 mil (18 kilometer) wilayah timur Pelabuhan Sokcho, perbatasan Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel).
Sebuah kapal selam mini kelas Yugo militer Korut terperangkap jaring ikan yang dipasang oleh kapal ikan Korsel. Setelah tahu bahwa kapal selam itu adalah milik Angkatan Laut Korea Utara, kapal ikan Korea Selatan mencoba menariknya.
Tak mau tertangkap, kapal selam militer Korut dengan keras mencoba melepaskan diri dari jeratan jaring. Tak mau kehilangan tangkapannya, pemilik kapal ikan langsung menghubungi Angkatan Laut Korea Selatan (ROK Navy).
Setelah mendapatkan informasi ada kapal selam intai negara musuhnya yang terjebak, Angkatan Laut Korsel pun langsung mengerahkan satu unit kapal perang jenis korvet.
Para awak kapal selam militer Korut tahu bahwa posisinya tengah ditarik oleh kapal ikan dengan bantuan kapal perang militer Korsel. Usaha melepaskan diri pun kian keras dilakukan. Namun sayang, pada akhirnya kapal selam kelas Yugo itu tenggelam saat ditarik ke Pelabuhan Donghae.
Sehari kemudian, Kantor Berita Pusat Korea Utara mengabarkan bahwa ada sebuah kapal selamnya yang hilang, dalam kecelakaan saat menjalani latihan.
Kemudian pada 25 Juni 1998, kapal selam intai yang karam itu akhirnya berhasil ditemukan dan dievakuasi. Saat dievakuasi, kapal selam itu berada di kedalaman 100 kaki (30 meter). Tercatat ada sembilan orang mayat awak kapal yang juga dievakuasi.
Lima orang mayat personel Angkatan Laut Korut diperkirakan tewas dikarenakan tenggelam. Sementara, empat mayat lainnya adalah anggota Badan Intelijen Korea Utara yang diketahui mati karena bunuh diri.
Ditemukan pula fakta bahwa Empat orang anggota intelijen Korut yang menumpang kapal selam tengah menjalankan misi spionase.