Pasukan Azerbaijan Bunuh Lebih 1.300 Orang Tentara Pemberontak Armenia
- NPR
VIVA – Tentara pemberontak Pasukan Pertahanan Artsakh (Nagorno-Karabakh) merilis data korban jiwa personelnya yang tewas dalam perang. Ternyata, tentara pemberontak yang didukung oleh Angkatan Bersenjata Armenia, sudah kehilangan ribuan pasukannya sejak Perang Armenia-Azerbaijan kembali meletus pada 27 September 2020 lalu.
Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari Armenpress, Kementerian Pertahanan Republik Nagorno-Karabakh (Artsakh) merilis data personelnya yang tewas dalam Perang Armenia-Azerbaijan. Otoritas pertahanan negara ilegal itu memastikan ada 1.302 orang tentaranya yang tewas.
Dalam berita lainnya, Armenpress juga melaporkan bahwa Armenia dan Azerbaijan kembali sepakat untuk melakukan gencatan senjata.
Perjanjian gencatan senjata keempat ini, diyakini memliki kekuatan lebih. Campur tangan langsung Presiden Rusia, Vladimir Putin, diprediksi akan membuat upaya penyelesaian konflik kedua negara lebih efektif.
Di sisi lain, Rusia memastikan pengerahan hampir 2 ribu orang pasukannya. Tercatat ada 1.960 orang tentara Angkatan Bersenjata Federasi Rusia ke diterjunkan ke Nagorno-Karabakh. Dengan misi sebagai pasukan perdamaian, kehadiran tentara Rusia diyakini untuk memastikan komitmen kedua negara untuk berdamai.
"Empat pesawat Il-76 pertama, yang mengerahkan kembali pasukan penjaga perdamaian Rusia ke daerah tugas di zona konflik Nagorno-Karabakh, telah lepas landas dari lapangan udara Ulyanovsk-Vostochny," bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Federasi Rusia.
Tak hanya tentara, pesawat Ilyushin Il-76 juga memuat sejumlah senjata, truk, kendaraan lapis baja, dan sumber daya material," lanjut pernyataan Kementerian Pertahanan Federasi Rusia.