Kabar Baik dari Letjen Prabowo Usai Datangi Pentagon
- kemhan.go.id
VIVA – Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI), Letjen TNI (Purn.) H. Prabowo Subianto, menyambangi Pentagon, markas Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Departement of Defense) dalam lawatannya ke Amerika Serikat (AS) 15-19 Oktober 2020. Ada tiga hal yang jadi landasan lawatan Prabowo ke Negeri Paman Sam.
Menurut laporan yang diperoleh VIVA Militer dari The Straits Times, Prabowo bertemu langsung dengan Menteri Pertahanan AS, Mark Esper, di Pentagon, Washington DC, Jumat 16 Oktober 2020.
Kedua pejabat tinggi negara disebut membahas masalah keamanan regional, prioritas pertahanan bilateral, dan akuisisi pertahanan. Sebagai hasil pertemuan tersebut, Kementerian Pertahanan Indonesia dan Departemen Pertahanan AS secara resmi mengeluarkan pernyataan dalam rilis.
Baik Prabowo dan Esper sama-sama mengutarakan keinginan bersama untuk meningkatkan kegiatan antar militer bilateral dan bekerja sama dalam keamanan maritim.
"Sekretaris Esper mengkomunikasikan pentingnya penegakkan hak asasi manusia, supremasi hukum, dan profesionalitas kedua negara saat memperluas keterlibatan mereka," bunyi pernyataan bersama Kementerian Pertahanan RI dan Departemen Pertahanan AS.
"Menteri Subianto mengungkap pentingnya keterlibatan militer di semua tingkatan, dan menyampaikan penghargaannya atas dukungan Amerika Serikat untuk modernisasi pertahanan Indonesia," lanjut pernyataan itu.
Meski demikian, belum ada pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan RI maupun Departemen Pertahanan AS terkait kesepakatan yang dicapai selama lima hari kunjungan Prabowo di Washington.
Perjalanan Prabowo ke Washington merupakan tindak lanjut komunikasinya dengan Esper pada 4 Agustus 2020 lalu. Menurut keterangan Departemen Pertahanan AS, Prabowo dan Esper membahas tiga hal utama dalam kontak via telepon.
Selain memahas keamanan maritim dan akuisisi pertahanan, Prabowo dan Esper juga dikabarkan membahas latihan militer gabungan antara Angkatan Bersenjata AS (US Armed Forces) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Selain itu, Prabowo dan Esper menandatangani Memorandum of Intent untuk memajukan upaya Defense Prisoner of War/Missing in Action Accounting Agency. Memorandum ini disahkan untuk memulai kembali pekerjaannya di Indonesia untuk merepatriasi jenazah personel AS yang hilang di Indonesia selama Perang Dunia II.
Baca juga: Armada Perang Rusia dan Iran Siaga di Perbatasan Azerbaijan