Tangis Pilu Ayah Bayi Azerbaijan yang Mati Dibom Tentara Armenia
VIVA – Suasana haru menyelimuti keluarga Medine Sahnezerli, bayi Azerbaijan yang tewas akibat serangan rudal pasukan Angkatan Bersenjata Azerbaijan. Bayi perempuan yang baru berusia 1 tahun 3 bulan jadi korban kebiadaban pasukan Armenia, yang melancarkan serangan ke kota Ganja, Azerbiajan, Sabtu 17 Oktober 2020 dini hari.
Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari TRT World, upacara pemakaman warga sipil yang jadi korban tewas akibat serangan pasukan Armenia digelar di pemakaman umum Ganja, Minggu 18 Oktober 2020. Selain Medine, 12 orang warga sipil Ganja yang jadi korban tewas juga dimakamkan.
Dalam prosesi itu, tampak ayah Medine menggendong mayat anaknya yang sudah dibungkus kain kafan. Medine jadi salah satu dari 13 korban tewas di Ganja, sebagai akibat aksi militer Armenia yang tak berperikemanusiaan.
"Sebuah upacata pemakaman digelar untuk para korban serangan rudal Armenia di kota Ganja Azerbaijan. Sebuah babak baru penembakan kota terbesar kedua Azerbaijan, di tangan tentara Armenia, telah menewaskan 13 warga sipil dan melukai lebih dari 40 orang pada Jumat larut malam," tulis TRT World di Instagram.
Sejumlah foto mayat Medine beredar luas di media sosial Twitter, hingga disaksikan langsung oleh pemerintah Turki yang merupakan sekutu terbesar Azerbaijan.
Kementerian Pertahanan Turki mengecam tindakan tentara Armenia yang biadab, lantaran menjadikan pemukiman warga sipil Azerbaijan sebagai sasaran serangan. Menteri Pertahanan Turki, Jenderal Hulusi Akar, memastikan pihaknya takkan tinggal diam atas apa yang dilakukan pasukan Armenia.
"Armenia lagi-lagi membantai saudara-saudari Azerbaijan kami, termasuk anak-anak, wanita, dan orang tua," ucap Akar dikutip VIVA Militer dari Anadolu Agency.
"Mereka yang memerintahkan serangan terhadap warga sipil dengan rudal balistik, pasti akan dimintai pertanggung jawaban. Sejarah tidak akan pernah memaafkan mereka yang tetap diam atas kebrutalan ini. Armenia, setelah melarikan diri dari tentara pahlawan Azerbaijan di garis depan. Sekali lagi, menghantam pemukiman sipil di Ganja dengan rudal adalah cara pengecut!" katanya.
Baca juga: 14 Tentara Rakyat Tewas di Quang Tri, 8 Lainnya Hilang