Geger Uji Coba Rudal Turki Buatan Rusia Bikin Amerika Sewot

VIVA Militer: Uji coba sistem pertahanan udara S-400 Triumf
Sumber :
  • Youtube

VIVA – Turki dikabarkan baru saja melakukan uji coba senjata barunya, sistem pertahanan udata S-400 Triumf. Kabar ini sontak membuat geger Amerika Serikat (AS) dan tentunya Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Turki dianggap keras kepala, meskipun sudah mendapatkan peringatan dari banyak negara.

Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari Ahval News, seorang sumber NATO yang tak disebutkan namanya, kembali memperingatkan Turki jika rudal S-400 tidak bisa disatukan dalam sistem pertahanan NATO. Sumber ini mengatakan, senjata buatan Rusia itu tidak kompatibel dengan sistem senjata NATO.

Tak cuma itu, rudal sistem pertahanan udara S-400 bisa menimbulkan risiko besar bagi semua anggota NATO. NATO mendesak Turki menonaktifkan senjata tersebut. Sebab jika tidak, bukan tak mungkin Turki akan dijathui sanksi.

"Ini adalah keputusan yang harus dibuat oleh Turki sendiri. S-400 tidak dapat diintegrasikan ke dalam sistem pertahanan udara dan rudal-rudal NATO," ucap sumber dari NATO yang tak disebutkan namanya.

Seperti yang diketahui, AS sangat kecewa dengan keputusan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, yang pada akhirnya mengimpor S-400 dari Rusia. Kekecewaan Amerika tak lepas dari masuknya Turki dalam program jet tempur siluman F-35 Lightning II. 

Amerika takut, rahasia kekuatan jet tempur canggihnya itu bocor ke tangan Rusia. Oleh karenanya, pada akhirnya Amerika menghapus Turki dari program jet tempur F-35.

Dalam data yang diperoleh VIVA Militer dari Reuters, Erdogan menandatangani kesepakatan pembelian sistem pertahanan udatra S-400 Triumf pada akhir 2012. 

Untuk mendapatkan senjata canggih buatan Rusia, Turki harus menggelontorkan dana sebesar US$2,5 miliar, atau setara dengan Rp36,9 miliar (kurs saat ini). Kemudian dalam laporan lainnya yang dikutip VIVA Militer dari Diken.com, pada 2020 Turki sudah memiliki lebih dari 192 unit rudal S-400.

Kabar bahwa Turki telah melakukan uji coba senjata S-400 sebelumnya dilaporkan VIVA Militer juga pada pertengahan Agustus 2020. Saat itu, Turki disebut melakukan uji coba kecanggihan S-400 dengan menargetkan pesawat tempur buatan Amerika. Hal ini lah yang kian membuat Amerika geram dengan Turki.