Deretan Bukti Kebiadaban Pasukan Armenia Bantai Warga Sipil Azerbaijan
- Twitter/@alberteyniseydi
VIVA – Serangan roket Angkatan Bersenjata Azerbaijan di kota Terter ternyata tak hanya menghancurkan area pemakaman di wilayah tersebut. Sejumlah rumah warga sipil juga hancur, sementara ada sejumlah warga sipil juga yang tewas dan mengalami luka-luka.
VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya bahwa pertempuran pasukan Armenia dan Azerbaijan kembali meletus sejak Kamis 15 Oktober 2020 malam, hingga Jumat 16 Oktober 2020 pagi. Kementerian Pertahanan Azerbaijan menyebut jika tentara Armenia telah melakukan pelanggaran perjanjian gencatan senjata, setelah menembaki empat kota, Terter, Goranboy, Aghjabadi, dan Aghdam.
Kota Terter jadi salah satu yang mengalami kehancuran terparah pasca serangan militer Armenia. Dalam berita sebelumnya juga, VIVA Militer menemukan sebuah video yang menunjukkan kondisi area pemakaman umum di Terter yang hancur akibat serangan itu.
Video tersebut diunggah oleh akun Twitter bernama @Alieva46967693, dan menyatakan ada tiga orang warga sipil yang tewas. Serangan roket Armenia dilancarkan saat sejumlah warga sipil ikut menghadiri upacara pemakaman kerabatnya. Selain korban tewas, lima orang warga sipil lainnya dikabarkan mengalami luka-luka.
Ternyata tak cuma akun itu saja yang mengungkap bukti-bukti kebiadaban pasukan Armenia. Akun Twitter lainnya dengan nama @alberteynisedi mengunggah sejumlah foto-foto rumah warga sipil yang hancur. Akun ini juga menginformasikan bahwa ada empat warga sipil lainnya yang meregang nyawa, sementara lima orang lainnya mengalami luka-luka.
Akun ini juga memberikan pernyataan jika sejak Perang Armenia-Azerbaijan meletus pada 27 September 2020, ada 47 orang warga sipil Azerbaijan yang tewas dan melukai 223 orang lainnya. Tak hanya itu, 290 fasilitas publik, 79 gedung dan 1.952 rumah warga sipil juga ikut hancur.
"Armenia menyerang warga sipil! Hari ini 4 warga sipil telah terbunuh, 5 lainnya mengalami luka-luka sebagai akibat dari penembakan area pemakaman di kota Terter," bunyi pernyataan akun @alberteyniseydi.
"Sejak 27 September, 47 warga sipil terbunuh dan 223 mengalami luka-luka akibat penembakan ke pemukiman. Sebagai tambahan, 290 fasilitas publik, 79 bangunan tinggi, dan 1592 rumah telah hancur," lanjut pernyataan @alberteyniseydi.