Ratusan Tentara Bayaran Turki Mati Dibantai Pasukan Rusia
- Abkhazian Network News Agency
VIVA – Rusia rupanya masih terus mengawasi pasukan tentara bayaran yang diyakini terkait dengan Turki. Pasukan Angkatan Bersenjata Rusia (VSRF) kembali melancarkan serangan ke kamp tentara bayaran Turki di Idlib, Suriah.
Dalam laporan yang diperoleh VIVA Militer dari kantor berita Rusia, Abkhazian Network News Agency (ANNA), tersebar sejumlah foto yang menunjukkan serangan udara pasukan Rusia ke basis tentara bayaran Turki di Idlib. Sayangnya, tak diketahui kapan serangan itu dilancarkan pasukan Rusia.
Menurut pengamat militer di wilayah Idlib, ledakan yang ditimbulkan serangan pasukan Rusia sangat kuat. Sehingga, kepulan asap ledakan masih terlihat dari jarak puluhan kilometer.
Tak hanya itu, jet-jet tempur militer Rusia juga melakukan serangan secara konsisten selama 15 menit. Akibat serangan itu, diperkirakan ada 150-200 orang tentara bayaran Turki yang tewas.
Rusia memang terus melakukan pemantauan terhadap tentara bayaran yang diduga dikerahkan Turki, untuk mendukung pasukan Azerbaijan dalam perang melawan Armenia di Nagorno-Karabakh.
Sejauh ini, militer Rusia mengklaim telah menghancurkan tiga kamp pelatihan tentara bayaran Turki. Sejumlah pengamat militer meyakini jika baru pertama kali militer Rusia melancarkan serangan udara dengan skala besar. Diperkirakan, sekitar 400 orang tentara bayaran Turki di Suriah tewas akibat serangan pasukan Rusia.
VIVA Militer sebelumnya juga melaporkan dalam berita, Jumat 9 Oktober 2020, seorang sumber dari Kementerian Pertahanan Rusia mengungkap serangan serupa yang dilancarkan. Setelah mendapatkan data dari Dinas Intelijen Rusia (SVR), pos-pos komando dan kamp pelatihan tentara bayaran Turki di Suriah.
"Pos komando, kamp pelatihan untuk tentara bayaran dan fasilitas infrastruktur lainnya dari kelompok bersenjata ilegal, di mana aktivitas geng-geng itu dicatat, ditemukan pada koordinat yang ditentukan," ujar seorang sumber dari Kementerian Pertahanan Rusia yang tak disebutkan namanya.
Meski kerap membantah tuduhan yang menyebut ada hubungan dengan tentara bayaran di Suriah, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, selalu menyangkal.
Baca juga: Jenderal Shoigu Ngamuk, Armenia-Azerbaijan Didesak Patuhi Perjanjian