Perang Depan Mata, Jenderal Turki Temui Pasukan Badai Mediterania

VIVA Militer: Kapal perang Turki mengawal ketat kapal seismik Oruc Reis.
Sumber :
  • Kemenhan Turki

VIVA – Tidak ada kata main-main bagi pemerintahan Turki dalam mewujudkan tujuannya mengeksplorasi sumber energi minyak dan gas di lepas pantai Laut Mediterania timur yang saat ini disengketakan Yunani dan negara-negara sekutunya.

Bahkan, mereka tidak mempedulikan kecaman yang disampakan oleh Yunani dan sekutunya, Prancis untuk menghentikan kegiatan eksplorasi minyak dan gas di sana.

Justru, Turki jauh-jauh hari telah mengumumkan serangkaian kegiatan militernya di Laut Mediterania Timur untuk membuktikan kepada Yunani dan Prancis bahwa mereka memiliki kekuatan tempur yang akan mati-matian membela kepentingan dan tujuannya itu di Mediterania timur. 

Salah satu kegiatan militer yang dilakukan oleh Turki adalah menggelar Operasi militer Badai Mediterania Kapten Martir Cengiz Topel 2020 dengan mengerahkan pasukan Angkatan Bersenjata Turki dari berbagai matra di Republik Turki Siprus Utara (TRNC). 

Kegiatan operasi militer Badai Mediterania yang dimulai pada 6 September lalu di Siprus Turki utara itu menambah deretan panjang untuk mengancam pertahanan Yunani yang didukung oleh Turki. Bagaimana tidak, Siprus Turki Utara adalah wilayah yang berbatasan langsung dengan Siprus Yunani di bagian selatan pulau. 

Wilayah itu memiliki nilai historis konflik antara Turki dan Yunani ketika peristiwa kudeta militer 1974 yang dilakukan oleh Turki untuk mencaplok Yunani. Konflik di Mediterania timur antara Turki dan Yunani kali ini seperti mengingat luka lama bagi Yunani.  Kini, militer Turki kembali menunjukkan taringnya di Pulau Siprus Turki sebagai show of force kekuatan terhadap Yunani dan Turki. 

Pada hari Minggu kemarin, 13 September 2020, Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar bersama Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Turki, Jenderal Yasar Guler, serta para petinggi militer Turki lainnya mengunjungi Lefkosa, ibu kota TRNC.

Mereka menyaksikan secara langsung kegiatan latihan militer 'Operasi Badai Mediterania' itu. Kehadiran Hulusi Akar ke wilayah yang berbatasan langsung dengan Yunani itu seakan menandakan bahwa perang antara Turki dan Yunani serta pendukungnya, Prancis semakin dekat.

"Setelah menyelesaikan kunjungannya ke distrik Kas Turki di provinsi selatan Antalya, Menteri Pertahanan Nasional Hulusi Akar dan Kepala Staf Umum Jenderal Yasar Guler bersama dengan perwira militer lainnya melakukan kunjungan ke Lefkosa, ibu kota TRNC," kata seorang pejabat militer Turki dikutip VIVA Militer dari Anadolu Agency, Senin, 14 September 2020.

Seperti diberitakan VIVA Militer sebelumnya, Menteri Peratahanan Turki Hulusi Akar sehari sebelumnya telah mengunjungi lokasi latihan pasukan elit Turki, Komando Serangan Bawah Air (SAT) atau yang dikenal dengan sebutan 'Pahlawan Kardak' di distrik Kas Turki, Provinsi selatan Antalya. 

Dalam kesempatan itu, Akar menjelaskan tentang kondisi di laut Mediterania timur kepada seluruh pasukannya terkait dengan sengketa wilayah yang dilontarkan oleh Yunani dan pendukungnya, Turki. 

Akar juga telah menegaskan kepada seluruh pasukan agar mempersiapkan diri dengan disiplin latihan yang tinggi untuk menghadapi kemungkinan ancaman yang datang. 

"Ada orang yang mencoba membimbing kami dengan melampaui batas dan ketinggian mereka. Kami tidak dapat menerima mereka," kata Hulusi Akar menyinggung Yunani dan Prancis yang akhir-akhir ini menolak kehadiran mereka di Laut Mediterania timur.