Tentara Rusia Mau Masuk Mediterania, Yunani dan Prancis Terancam

VIVA Militer: Kapal perang Angkatan Laut Turki
Sumber :

VIVA – Koalisi Turki - Rusia benar-benar menantang kekuatan Yunani serta koalisinya, negara-negara Uni Eropa (UE) di Laut Mediterania. Hari ini, Pemerintah Turki secara resmi mengeluarkan dua pemberitahuan Teleks Navigasi untuk aktivitas militer gabungan antara Angkatan Laut Turki dan Angkatan Laut Rusia di dekat lokasi kapal penelitian sesmik 'Oruc Reis' di Perairan Mediterania Timur.

Dikutip VIVA Militer dari Ekathimerini, Dalam teleks navigasi atau Navtex pertama bernomor 1102/20 yang dikeluarkan oleh Kantor Navigasi, Hidrografi dan Oseanografi Angkatan Laut Turki menjelaskan, bahwa militer Turki akan melakukan latihan militer pada tanggal 8-22 September mendatang di area selatan Kastellorizo, di mana kapal Oruc Reis tengah melakukan penelitian seismik sebelum melakukan eksplorasi sumber energi minyak dan gas di sana. Namun, dalam pemberitahuan itu Turki menegaskan bahwa lokasi itu merupakan di luar benua Yunani dan yuridiksi Athena.

Kemudian, dalam waktu bersamaan, Turki juga mengeluarkan Navtex kedua dengan nomor 1103/20 yang menjelaskan akan dilaksanakannya latihan tembak-menembak antara Angkatan Laut Turki bersama Angkatan Laut Rusia di perairan Mediterania Timur. 

Navtex kedua akan dilakukan pada tanggal 17 - 25 September di dekat Kapal Oruc Reis saat ini melakukan aktivitasnya yang disengketakan oleh Yunani dan Prancis, serta sejumlah negara-negara Uni Eropa lainnya.

Untuk diketahui, Kapal Oruc Reis Turki tercatat sudah melakukan aktivitas survei seismik di laut Mediterania timur sejak bulan Agustus lalu. Aktivitas Oruc Reis Zona Ekslusif Ekonomi (ZEE) Yunani itu mendapatkan penolakan keras dari Athena dan sekutunya. Mereka menganggap aktivitas penambangan yang dibackup oleh militer Turki di perairan Mediterania itu adalah kegiatan ilegal.

Sebagaimana diberitakan VIVA Militer sebelumnya, Uni Eropa telah meminta Turki menghentikan segala aktivitasnya di Perairan Mediterania. Bahkan, Prancis sudah mengerahkan armada tempurnya ke Laut Mediterania untuk mendukung militer Yunani menghentikan aktivitas militer Turki di sana. 

Dengan dikeluarkannya pemberitahuan Navtex latihan bersama militer Rusia itu, maka kondisi di Laut Mediterania timur dipastikan akan semakin memanas, dan perang besar antara koalisi Turki-Rusia dengan koalisi Yunani-Prancis sangat mungkin terjadi dalam beberapa waktu kedepan.