Sepakterjang Panglima Perang Kerajaan Arab yang Dipecat Raja Salman
VIVA – Kerajaan Arab Saudi baru saja memecat salah satu panglima perangnya. Pemecatan dilakukan langsung oleh Raja Salman bin Salman bin Abdulaziz al-Saud. Panglima perang itu dipecat karena dituduh terlibat kasus korupsi.
Pemecatan dilakukan terhadap Pangeran Fahd bin Turki bin Abdulaziz. Dia bukan orang sembarangan lho, Fahd adalah pemegang tongkat komando perang di koalisi tempur Yaman.
Informasi yang dihimpun VIVA Militer, Selasa 1 September 2020, pemecatan Pangeran Fahd cukup membuat kondisi pemerintahan Arab Saudi bergolak. Sebab, Pangeran Fahd dipecat bersama empat perwira militer Arab Saudi lainnya.
Apalagi ternyata anak Pangeran Fahd, Pangeran Abdulaziz bin Fahd bin Turki juga dipecat dari jabatan sebagai wakil Gubernur al-Jouf.
Siaran resmi SPA mengabarkan, keputusan Raja Salman itu merujuk dari surat perintah yang dikeluarkan putra mahkota, Pangeran Mohammaed bin Salman kepada komite anti-korupsi tentang adanya transaksi keuangan yang mencurigakan di Kemenhan Arab Saudi.
Selama menjabat sebagai komandan koalisi tempur Yaman, sepakterjang Pangeran Fahd cukup dikenal dunia. Apalagi dengan serangan-serangan udara yang dillancarkan pasukan Arab ke Yaman.
Karena itulah dia merupakan sosok yang disegani militer Arab Saudi. Dia merupakan seorang perwira militer berpangkat Letnan Jenderal. Kalau di Tentara Nasional Indonesia menyandang bintang tiga.
Dia dipercaya memimpin pasukan koalisi tempur di Yaman sejak tahun 2018. Koalisi pasukan ini merupakan yang teraktif di medan perang. Karena menjalankan misi operasi penumpasan milisi Houthi, pasca digulingkannya Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.
Sebelum menjabat komandan koalisi tempur Yaman, Pangeran Fahd pernah menjabat sebagai komandan Angkatan Darat Kerajaan Saudi pada 2017. Bahkan dia tercatat pernah memimpin pasukan khusus Saudi dan pasukan terjun payung.
Cucu kesayangan pendiri Kerajaan Arab ini pertama kali bergabung dengan militer Arab pada 1984, dia merupakan lulusan Sekolah Artileri Lapangan Angkatan Darat Amerika Serikat.
Kini jabatan panglima perang koalisi tempur Yaman sementara ini diserahkan kepada Letnan Jenderal Mutlaq bin Salim Al-Azaima.
Baca: Komandan Paskhas TNI Ungkap Fakta Potensi Sabotase Teroris di Bandara