Prajurit Angkatan Laut Jadi Terduga Kebakaran Kapal Perang Amerika

VIVA Militer: Kebakaran Kapal Perang Serbu Angkatan Laut Amerika Serikat
Sumber :
  • Defense News

VIVA – Masih ingat dengan kejadian kebakaran kapal serbu amfibi milik Angkatan Laut Amerika Serikat (AS)? Kejadian itu memang tidak memakan korban, tapi menelan kerugian yang mencapai 250 juta Dollar Amerika untuk biaya perbaikan.

Setelah melakukan penyelidikan satu bulan lamanya, kini hasil penyelidikan itu mencurigai seorang tentara angkatan laut. Arson diduga menjadi penyebab terjadinya kebakaran kapal serbu amfibi Bonhomme Richard, yang terjadi pada 12 Juli 2020.

Berdasarkan pantauan VIVA Militer dari Defense News Jumat 28 Agustus 2020, hingga kini Arson masih dalam tahap interogasi sebagai tersangka utama. Hal itu dikatakan oleh salah satu pejabat AL pada rabu kemarin.

“Para pemimpin departemen pertahanan diberitahu tentang perkembangan kasus itu. Kami hanya bisa menyampaikan jika tentara itu tidak ditahan,” ucap salah satu pejabat AL.

Kapal serbu USS Bonhomme Richard terbakar selama lebih dari empat hari. Hal ini merupakan kasus terburuk kapal perang Amerika di luar medan pertempuran. Kapal perang ini mengalami kerusakan yang terbilang parah.

“Angkatan Laut tidak akan mengomentari penyelidikan yang sedang berlangsung untuk melindungi integritas proses investigasi dan semua yang terlibat," kata Letnan Tim Pietrack, juru bicara Angkatan Laut.

Kapal serbu amfibi Bonhomme Richard adalah di antara dari sedikit armada AS yang dapat berfungsi sebagai kapal induk mini. Seorang analisis pertahanan mengungkapkan, jika Bonhomme Richard tidak diperbaiki, maka AL bisa menghabiskan biaya hingga 4 miliar dolar untuk menggantinya.

Jadi untuk saat ini, Bonhomme Richard dapat dipastikan akan mengalami perbaikan. Biaya perbaikan sendiri terbilang cukup fantastis, yaitu sebesar 250 juta dolar. 

Akibat kebakaran kapal perang milik Negara Paman Sam itu, setidaknya sebanyak 60 orang yang terdiri dari tentara maupun warga sipil yang harus dilarikan ke rumah sakit. Itu karena mereka menderita luka ringan, kelelahan dan panas, serta terlalu banyak menghirup asap kebakaran.