Pancing China Perang, Amerika Siap Tumbalkan Nyawa Rakyat Jepang

VIVA Militer: Rudal balistik kapal perang Jepang.
Sumber :
  • JMSDF

VIVA – Ketegangan di Laut China Selatan semakin meningkat seiring dengan penerobosan-penerobosan yang dilancarkan militer Amerika Serikat ke wilayah zona terlarang China.

Yang terbaru, Amerika sengaja memancing amarah China dengan nekat menerobos zona terlarang Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China menggunakan pesawat pengintai U-2, saat militer China sedang menggelar latihan perang.

Upaya provokasi Amerika berhasil, terbukti China yang sudah geram dimata-matai langsung meluncurkan dua rudal sekaligus ke perairan Laut China Selatan. Tak main-main China menembakan rudal berkemampuan ganda DF-26B dan rudal balistik anti-kapal DF-21D.

Dua rudal itu diluncurkan dari dua titik yang berbeda, rudal DF-26B diluncurkan dari Provinsi Qinghai barat laut, dan rudal DF-21D diluncurkan dari pantai timur Provinsi Zhejiang.

Kedua rudal itu diluncurkan untuk menyasar kapal-kapal perang dan kapal selam yang dikerahkan Amerika mendekati wilayah kedaulatan China di Laut China Selatan.

Menurut Presiden The Peace For Okinawa, Rob Kajiwara, apa yang terjadi di LCS dalam beberapa hari ini merupakan strategi busuk Amerika untuk memajukan ekonomi dan geopolitik negeri Paman Sam dengan sengaja menciptakan perang di kawasan itu.

Amerika disebutkan oleh Kajiwara, sengaja menggencarkan provokasi terhadap China dengan tujuan Beijing ngamuk dan perang pun pecah.

Yang lebih berbahaya lagi menurut Kajiwara, Amerika tak peduli pada keselamatan rakyat yang berada di sekitar area konflik, seperti warga Kepulauan Okinawa di Jepang dan Hawai di Pasifik. Karena diduga Amerika memang siap menumbalkan nyawa rakyat Okinawa untuk mensukseskan kepentingan mereka.

"AS sengaja mencoba memprovokasi perang dengan China. AS siap mengorbankan nyawa warga Okinawa untuk memajukan kepentingan ekonomi dan geopolitiknya sendiri, termasuk kepentingan kompleks industri militer. Orang Okinawa tidak mendapat manfaat sama sekali," kata Kajiwara yang dikutip VIVA Militer dari kicauannya di Twitter, Jumat 28 Agustus 2020.

Selain kepentingan ekonomi dan geopolitik, Amerika juga sedang berusaha mensukseskan pembangunan pangkalan militer baru di kawasan itu. Dan China dianggap menjadi penghalang terbesar dalam agenda jahat Amerika.

Perlu diketahui, dalam beberapa bulan ini memang Amerika gencar melakukan provokasi terhadap China untuk perang. Sepertie menggelar latihan perang dengan sekutunya di LCS, lalu menerobos wilayah teritorial maritim China, kemudian memprovokasi Taiwan, Hong Kong dan Jepang untuk berperang melawan China.

Baca: Komandan Jenderal Kopassus 31 Cetak Sejarah Baru di Sarang OPM