Amerika Ciptakan Kapal Perang Rudal Penghancur Perdagangan Gelap
- Grand Forks Herald
VIVA – Kapal perang baru milik Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), USS Minneapolis-Saint Paul baru saja menyelesaikan pengujiannya yang berlangsung di Danau Michigan. Kapal perang baru milik Amerika ini diketahui jenis Littoral Combat Ship (LCS) 21.
USS Minneapolis-Saint Paul sudah lulus dalam beberapa pengujian, yaitu uji coba kekuatan penuh, pengujian kemampuan manuver, dan demonstrasi sistem tempur kapal untuk mendeteksi serangan baik dari laut maupun udara.
Dikutip VIVA Militer dari Military Kamis 27 Agustus 2020, selain itu pengujian juga dilakukan pada fitur utama kapal. Seperti pengujian penerbangan, penanganan keselamatan dengan peluncuran kapal penyelamat, dan kontrol otomatisasi mesin kapal.
Sebelum digunakan oleh AL Amerika, LCS 21 akan menjalani serangkaian perlengkapan dan penyempurnaannya. Sehingga ketika digunakan, LCS 21 tidak mengalami kendala.
LCS 21 merupakan LCS yang masuk dalam varian Freedom. Kapal kesebelas yang dirancang dan sekaligus dibuat oleh perusahaan Lockheed Martin. Perlu diketahui bahwa, Lockheed Martin sendiri juga membuat pesawat tempur tercanggih saat ini.
"LCS 21 akan bergabung dengan armada kapal saudara yang memberikan fleksibilitas dan kemampuan unik untuk Angkatan Laut AS," kata wakil presiden dan manajer umum Lockheed Martin, Small Combatants and Ship Systems, Joe DePietro.
DePietro juga mengungkapkan bahwa kapal LCS 21 ini memang dirancang untuk mendukung penanggulangan ranjau, misi anti kapal selam, dan perang dengan sesama kapal. USS Minneapolis-Saint Paul dilengkapi dengan Longbow Hellfire Missiles, senjata 30 mm dan kendaraan berawak dan tak berawak.
Tidak hanya itu, kapal ini juga dilengkapi Rolling Airframe Missiles (RAM) dan meriam Mark 110, yang mampu menembakkan 220 putaran per menit juga ada di dalamnya. Kapal yang memiliki turbin gas, mesin diesel, dan jet air secara bersamaan, menghasilkan 114.000 tenaga kuda. Sehingga kapal ini dapat melaju lebih dari 40 knot.
"LCS varian Freedom, secara inheren mampu melayani kebebasan navigasi, pelarangan narkoba dan misi kemanusiaan, dan dengan kemampuan tambahan yang terpasang, mereka dapat melayani misi yang lebih terfokus,” ujar DePietro.
LCS 21 akan melengkapi Komando Selatan Amerika dalam upaya yang menargetkan rute perdagangan gelap di perairan pesisir Amerika Tengah. Sehingga bisa terbebas dari kasus perdagangan gelap yang selama ini kerap kali terjadi.
Baca: Insiden Dayrick Bisa Picu Perang Amerika-Rusia Meletus di Suriah?