Israel Mau Perang Lebih Besar Lawan Hamas
- Times of Israel
VIVA – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel bersiap untuk menghadapi pertempuran yang lebih besar lagi. Dirinya juga mengatakan bahwa tidak segan-segan untuk meluncurkan roket besar ke Hamas.
Serangan balas dendam ini dilakukan Israel karena Hamas sudah berulang kali memberikan serangan. Israel memilih untuk menyerang balik karena mereka kerap mendapat serangan dari balon pembakar dari jalur Gaza.
Sehingga banyak lahan Israel yang mengalami kebakaran. Beberapa waktu lalu tercatat sebanyak 100 titik di Israel yang mengalami kebakaran besar. Beruntung kejadian itu tidak menelan korban jiwa.
“Israel tidak segan menyerang jalur Gaza dengan rudal atas serangan balon pembakar. Ini akan menyebabkan pertempuran besar dan kami siap,” kata Netanhayu dikutip VIVA Militer dari Times of Israel Rabu 19 Agustus 2020.
Selama ini proses mediasi Mesir dan AU Israel dengan Hamas sejauh ini gagal. Sehingga kelompok teror yang berbasis di Gaza meluncurkan balon peledak. Bahkan beberapa roket juga diluncurkan ke Israel Selatan minggu ini.
“Hamas akan membuat kesalahan yang sangat besar jika terus berlanjut. Itu menyebabkan indikasi ke mana ini akan mengarah. Ini dapat mengarah ke peperangan yang hebat,” kata Netanyahu.
Serangan roket dari Hamas terus meningkat, termasuk dua serangan pada hari Minggu yang dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome. Fragmen rudal pencegat Iron Dome menghantam sebuah rumah di kota Sderot.
Kejadian itu menyebabkan kerusakan pada struktur dan melukai ringan seorang pria berusia 58 tahun. Israel langsung menanggapi serangan itu dengan memberikan serangan udara hampir setiap malam.
Lalu tindakan lain yang diambil Israel adalah menutup penyeberangan Kerem Shalom dan melarang nelayan zona penangkapan ikan yang diizinkan di Gaza.
Delegasi pejabat intelijen Mesir mengunjungi Jalur Gaza pada hari Senin pagi waktu setempat. Mereka dilaporkan datang berunding untuk mengurangi ketegangan antara Hamas dan Israel.
Kemudian mereka meninggalkan Gaza pada malam harinya melalui penyeberangan Erez-Beit Hanoun bersama Israel. Tapi hingga saat ini belum ada laporan yang mengumumkan apakah kesepakatan telah tercapai atau belum.