Makin Gawat, Militer China Intai Kapal Rudal Kendali Amerika di Taiwan

VIVA Militer: Kapal peluru kendali USS Mustin (DDG-89) Amerika Serikat (AS)
Sumber :
  • Defense Visual Information Distribution Service (DVIDS)

VIVA – Kapal perang peluru kendali Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy), USS Mustin (DDG-89), melakukan transit di Selat Taiwan, Selasa 18 Agustus 2020. Kapal kelas Arleigh Burke ini adalah bagian dari armada ke-7 militer AS, yang berpatrolid di kawasan Laut China Selatan.

Dalam laporan US Naval Insititue yang dikutip VIVA Militer, kapal perluru kendali USS Mustin memasuki Selat Taiwan usai melakukan latihan tempur dengan kapal peluru kendali Pasukan Bela Diri Mariti Jepang (JSDN), JS Suzutsuki (DD-117).

Armada ke-7 Angkatan Laut AS menegaskan, transitnya kapal peluru kendali USS Mustin di Selat Taiwan adalah bagian dari rutinitasnya dalam menjaga kawasan Indo-Pasifik.

"Kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke USS Mustin (DDG-89) melakukan transit rutin di Selat Taiwan 18 Agustus, sesuai dengan hukum internasional," bunyi pernyataan Armada ke-7 Angkatan Laut AS.

"Transit kapal melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen AS terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Angkatan Laut AS akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana saja yang diinginkan oleh hukum internasional," lanjut pernyataan itu.

USS Mustin dan JS Suzutsuki sebelumnya melakukan latihan tempur gabungan dengan sejumlah fokus. Diantaranya adalah operasi tempur helikopter, dan pembentukan formasi tempur laut.

"(JS) Suzutsuki dan (USS) Mustin beroperasi dan berlatih bersama, melakukan operasi helikopter yang terintegrasi, pelatihan taktis multi-domain, serta pelatihan komunikasi dan formasi," pernyataan lain Armada ke-7 Angkatan Laut AS.

Masuknya kapal perusak USS Mustin dan JS Suzutsuki ke Selat Taiwan bukan berarti tak memiliki risiko. Sebab dalam laporan lain yang dikutip VIVA Militer dari United Daily News yang berbasis di Taiwan, kapal perang militer Amerika itu masuk dalam pengintaian kapal perang Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAN), selama transit di Selat Taiwan.

Militer China yang juga kerap memasuki wilayah perairan ini senantiasa waspada akan segala ancaman, apalagi saat kapal-kapal perang dan kapal induk AS memasuki wilayah ini. Pada Juni 2020 lalu, kapal perang AS lainnua, USS Russell (DDG-59), juga dipantau pergerakannya oleh kapal-kapal perang China.

Pasalnya, masuknya USS Russell ke Selat Taiwan hanya beberapa saat setelah kapal-kapal perang China menggelar latihan tempur di kawasan tersebut.

Hingga saat ini, militer AS mengklaim mampu mempertahankan kondisi Laut China Selatan yang stabil. Sejak Juni juga, armada tempur Angkatan Laut AS yang dipimpin oleh kapal induk USS Ronald Reagan telah melakukan pengamanan di wilayah ini.

Armada tempur laut militer AS juga sempat mendapat dukungan dari kapal induk USS Nimitz, yang masuk ke wilayah ini pada Juli 2020.

Di sisi lain, armada laut China juga masih terus bersiaga di wilayah Laut China Timur, tepatnya di wilayah tenggara garis pantai Taiwan. Peningkatan aktivitas militer China di wilayah tersebut seiring dengan ambisi pemerintah Republik Rakyat China (RRC) untuk mencaplok Republik China (Taiwan) masuk ke dalam wilayahnya.

BACA: Jenderal Akar Datangi Libya, Turki Bangun Pangkalan Perang di Tripoli