Rusia Akan Tambah Pesawat Tempur Su-35S Lagi Demi Menghadapi Amerika
- Global Defense Corp
VIVA – Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu hari ini mengunjungi Pusat Industri Jet Tempur Sukhoi, Komsomolk on Amur Aviation Plant (KnAAZ), Rusia.
Shoigu menyatakan, Angkatan Udara Rusia (RAF) berencana akan membeli kembali jet tempur multifungsi generasi kelima, Su-35S untuk memperkuat pertahanan Kremlin pada akhir tahun ini.
"Pada akhir tahun, kami berencana untuk menyelesaikan kontrak negara tambahan untuk pasokan pesawat multifungsi Su-35S. Jumlah kontrak akan menjadi 70 miliar rubel (USD 1 miliar)," kata Sergei Shoigu dikutip VIVA Militer dari Bulgarian Military, Rabu, 12 Agustus 2020.
"Sebenarnya kami datang untuk ini, untuk memastikan perusahaan bisa memenuhi kontrak ini," tambahnya.
Untuk diketahui, jet tempur Su-35S adalah pesawat tempur multifungsi generasi kelima yang dikembangkan oleh perusahaan Sukhoi KnAAZ. Perusahaan ini secara serial telah memproduksi jenis sukhoi baik untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Udara Rusia maupun kebutuhan negara-negara asing.
Baca juga : Militer Rusia dan Suriah Hancurkan Rumah Sakit Darurat Militan Suriah
Bukan tidak ada alasan bagi Rusia untuk menambah armada tempur udaranya dengan pesawat Su-35S itu. Sebab, jet tempur Su-35S buatan pabrikan Rusia itu diyakini sebagai pesawat tempur terbaik di kelas dunia saat ini. Bahkan, hampir seluruh pakar militer dunia meyakini bahwa pesawat Su-35S adalah jet tempur yang memiliki kemampuan menghadapi pesawat siluman Amerika Serikat jenis F-35 generasi kelima.
Sehingga sangat logis jika saat ini Rusia berencana mengisi skuadron udaranya dengan pesawat tempur jenis Su-35 ini demi menghadapi kekuatan Amerika Serikat (AS).
Perlu dicatat, saat ini Angkatan Udara Rusia (RAF) telah memiliki pesawat tempur Su-35 sebanyak 88 unit. Kementerian Pertahanan telah memesan 10 pesanan terakhir pada tahun 2016, rencananya 10 unit pesanan terakhirnya itu akan dikirimkan pada akhir tahun ini. Dengan demikian, pada awal 2021, Rusia akan memiliki 98 Su-35 yang beroperasi.
Baca : Ketika Beirut Dirudung Duka, Tank Israel Masuk Perbatasan Libanon