Diplomasi China dan India Kembali Deadlock, Perang akan Kembali Pecah

VIVA Militer : Spanduk tentara India di Danau Pangong Tso, Ladakh India
Sumber :
  • Hindustan Times

VIVA – Konflik perbatasan antara China dan India sepertinya  belum berakhir. China masih mempersoalkan garis batas di sepanjang Line of Actual Control (LAC) Ladakh merupakan bagian dari wilayah teritorial Beijing. Hal serupa juga dilakukan oleh India. 

Pada hari Selasa kemarin, 14 Juli 2020, perwakilan pemerintah China dan India kembali menggelar pertemuan di Ladakh untuk membahas garis batas dua negara yang bersengketa. Pertemuan itu berjalan cukup alot. 

Dikutip VIVA Militer dari Hindustan Times, dalam pertemuan tersebut, India diwakili oleh Komandan Korps Angkatan Bersenjata India (BSS) Letnan Jenderal Harider Singh, sementara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) diwakili oleh Kepala Distrik Militer Xinjiang Selatan, Mayor Jenderal Liu Lin. 

Pertemuan dua komandan pasukan militer perbatasan itu berlangsung cukup alot. Menurut salah satu pejabat militer India yang tidak disebutkan namanya, pertemuan para komandan perang dua negara itu berlangsung  hingga 14 jam. Namun sayangnya, belum ada kesepakatan tentang garis batas wilayah dua negara yang disengketakan tersebut.

"Pembicaraan yang dimulai pukul 11.30 pagi dan berlanjut sampai jam 2 pagi pada hari Rabu. Hasil pembicaraan itu tidak segera diketahui," kata salah seorang pejabat militer India, Rabu, 15 Juli 2020.

Untuk diketahui, pertemuan yang dilakukan Komandan pasukan militer China dan India kemarin merupakan pertemuan diplomasi keempat yang belum mencapai kesepakatan. Kedua negara masih tetap ngotot bahwa sepanjang perbatasan Ladakh merupakan garis batas yang sah menurut negara mereka masing-masing.

Sebelumnya, perwakilan kedua negara itu juga melakukan pertemuan pada tanggal 6 Juni 2020 atau beberapa hari sebelum bentrokan fisik di Ladakh pecah yang telah menewaskan puluhan tentara dari dua kubu pada tanggal 15 Juni lalu. Tidak hanya itu, setelah bentrokan berdarah di Ladakh, perwakilan dua negara itu juga telah melakukan pertemuan pada tanggal 22 Juni dan 30 Juni lalu di sekitar perbatasan Ladakh. Dari empat kali pertemuan tersebut keduanya hanya menyepakati untuk memundurkan pasukan sementara dari titik poin 14 atau lokasi bentrokan fisik di Ladakh. 

Tapi, hingga saat ini kedua negara masih terus bersiap-siap untuk perang di sepanjang perbatasan. Karena pemerintah China dan pemerintah India telah mengerahkan ribuan tentara dan sejumlah armada tempurnya di titik-titik lokasi yang tak jauh dari perbatasan Ladakh. Dengan demikian, perang besar antara China dan India sangat mungkin kembali terjadi lagi dalam waktu dekat ini. 

"Negosiasi diperkirakan akan jauh lebih sulit kali ini karena kehadiran Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) yang berkelanjutan di Area Finger dan sektor Depsang dapat menjadi titik puncak pembicaraan kedua belah pihak," kata pejabat militer India.